JK: Ekonomi Dunia Lesu, RI Perlu Perkuat Diri
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan kondisi ekonomi dunia yang sedang melemah, membuat Indonesia hanya bisa mengandalkan diri sendiri di tengah perlambatan global. JK juga menambahkan faktor uang dan resesi telah mempengaruhi dunia global.
"Sekarang di dunia jauh lebih banyak berita dukanya, seperti, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, China, dan Asia pada umumnya, tidak lain karena faktor uang, resesi," ucapnya kemarin di Jenggala Centre Jakarta.
Terpenting, lanjutnya Indonesia harus perkuat diri, dan menumbuhkan kekuatan dari dalam negeri yakni dari diri kita sendiri. Menurutnya kini tidak bisa lagi mengharapkan dari negara lainnya, karena mereka sendiri jauh lebih sulit.
"Bagaimana kita munculkan kekuataan internal Indonesia, dan menciptakan keseimbangan dalam keadilan. Jangan ada ketimpangan sosial. Kalau tidak, yang kaya makin kaya dan sebaliknya," ungkapnya.
Ketua Dewan Kehormatan Jenggala Centre itu menjelaskan faktor majunya suatu negara, selain dilihat dari kekayaan SDA, ialah kemampuan mengelola negara ini.
"Semua negara kaya jatuh miskin karena salah kelola. Lihat Venezuela, Timur Tengah, Libya. Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) bisa habis. Bagaimana kita mengelola negara ini jangan sampai salah kelola yang bisa sebabkan kekayaan SDA habis," ungkapnya.
Dia dengan tegas mengatakan fluktuasi ekonomi yang lemah perlu di hadapi sebagai tantangan ke depan, tantangan global yang berat. "Tidak masalah, kita hadapi dengan kepala tegak, hal penting adalah ekonomi dasar masyarakat harus stabil," tegasnya.
"Sekarang di dunia jauh lebih banyak berita dukanya, seperti, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, China, dan Asia pada umumnya, tidak lain karena faktor uang, resesi," ucapnya kemarin di Jenggala Centre Jakarta.
Terpenting, lanjutnya Indonesia harus perkuat diri, dan menumbuhkan kekuatan dari dalam negeri yakni dari diri kita sendiri. Menurutnya kini tidak bisa lagi mengharapkan dari negara lainnya, karena mereka sendiri jauh lebih sulit.
"Bagaimana kita munculkan kekuataan internal Indonesia, dan menciptakan keseimbangan dalam keadilan. Jangan ada ketimpangan sosial. Kalau tidak, yang kaya makin kaya dan sebaliknya," ungkapnya.
Ketua Dewan Kehormatan Jenggala Centre itu menjelaskan faktor majunya suatu negara, selain dilihat dari kekayaan SDA, ialah kemampuan mengelola negara ini.
"Semua negara kaya jatuh miskin karena salah kelola. Lihat Venezuela, Timur Tengah, Libya. Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) bisa habis. Bagaimana kita mengelola negara ini jangan sampai salah kelola yang bisa sebabkan kekayaan SDA habis," ungkapnya.
Dia dengan tegas mengatakan fluktuasi ekonomi yang lemah perlu di hadapi sebagai tantangan ke depan, tantangan global yang berat. "Tidak masalah, kita hadapi dengan kepala tegak, hal penting adalah ekonomi dasar masyarakat harus stabil," tegasnya.
(akr)