Juni, Inflasi di Jawa Tengah Sebesar 0,41%

Sabtu, 02 Juli 2016 - 05:20 WIB
Juni, Inflasi di Jawa Tengah Sebesar 0,41%
Juni, Inflasi di Jawa Tengah Sebesar 0,41%
A A A
SEMARANG - Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni yang bertepatan dengan bulan Ramadhan 1437 H, secara umum mengalami kenaikan.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Jawa Tengah, pada bulan Juni 2016 terjadi inflasi sebesar 0,41 % dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,70 lebih tinggi dari bulan Mei 2016 yang mengalami inflasi sebesar 0,13 % dengan IHK sebesar 122,20.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Margo Yuwono mengatakan, Inflasi terjadi disebabkan kenaikan harga pada sejumlah kelompok. Namun demikian, kenaikan harga yang terjadi masih relatif normal dan terkendali.

Pada kelompok bahan makanan kenaikan hanya sebesar 1,06 %; kelompok sandang sebesar 0,23 %; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08 % dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 %.

Sementara itu, meski terjadi tren kenaikan harga selama bulan puasa, ada beberapa komoditas yang tetap stabil dan cenderung mengalami penurunan harga. Diantaranya bawang merah, pepaya, tomat sayur, nangka muda dan bensin.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Juni 2016 antara lain daging ayam ras, gula pasir, telur ayam ras, beras, daging sapi, daging ayam kampung, dan beberapa komoditas lain. Secara umum kenaikan masih relatif normal dan terkendali,” katanya, Jumat (1/7/2016).

(Baca: Terendah Sejak 2010, Inflasi Juni 2016 0,66%)

Dia mengatakan, Inflasi terjadi di semua kota yang di Survei Biaya Hidup (SBH) di Jawa Tengah. Inflasi tertinggi terjadi di Tegal sebesar 0,66 % dengan IHK 120,55; diikuti Cilacap sebesar 0,61 %; Kota Semarang sebesar 0,43 %; Purwokerto sebesar 0,38 %; Kudus sebesar 0,25 % dan inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,22 %.

Kepala Wilayah Bank Indonesia Jateng, Iskandar Simorangkir menyatakan, inflasi yang terjadi di Jateng sesuai dengan prediksi. “Inflasi Jateng pada Ramadhan dan Lebaran masih tetap terkendali. Kondisi ini terjadi seiring dengan harga komoditas yang cenderung stabil,” katanya.

Dia menyebutkan, sampai saat ini hanya sedikit komoditas yang menunjukkan kenaikan harga cukup signifikan, diantaranya daging ayam ras dan telur. Data dari SiHati, kenaikan harga untuk dua komoditas ini sekitar 3,62%.

Dikatakannya, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga yang lebih tinggi selama bulan Ramadhan. “Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya melakukan sidak pasar dan menggelar pasar murah dilakukan beberapa kali untuk memastikan stok komoditas pokok tersedia,” katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6390 seconds (0.1#10.140)