Lebaran, Beban Listrik Gardu Induk Gandul Justru Turun
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengemukakan, beban listrik Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Gandul justru turun saat periode Lebaran tahun ini. Diperkirakan, beban puncak pemakain listrik pada periode tersebut hanya sekitar 15.323 megawatt (MW).
Dia menyebutkan, kapasitas listrik terpasang di gardu tersebut sedianya mencapai sekitar 32.228MW. Namun, saat ini kapasitas terpasang (daya mampu pasok) yang bisa digunakan hanya sekitar 22.946MW.
"Ini Jawa itu kan kira-kira 32 ribu MW kan kapasitasnya, kemudian dalam keadaan normal itu 24 ribu MW. Itu normal. Jadi operasi hari biasa lah. Libur ini menurun, 15 ribu MW adalah beban puncaknya. Kemudian kapasitas terpasangnya yang bisa digunakan sekitar 20 ribu MW," katanya di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat, Minggu (3/7/2016).
Menurutnya, kapasitas terpasang yang bisa digunakan hanya 22.946MW lantaran terdapat sekitar 9.500MW yang sengaja dimatikan. Namun, mantan Bos PT Pindad (Persero) ini memastikan bahwa tetap ada kapasitas yang standby (cadangan putar) yaitu sekitar 2.500MW guna mengantisipasi lonjakan pemakaian.
"Karena sebagian di-shutdown. Ada sekitar 9.500MW yang dimatikan. Tapi tetap ada standby 2.500MW yang bisa diakses setiap saat," imbuh dia.
Sudirman menambahkan, PT PLN (Persero) pad dasarnya telah memiliki strategi yang baik untuk mencegah terjadinya pemadaman listrik. Namun, dia tetap meminta agar perseroan dapat menjaga kehandalan sistem khususnya selama periode libur Lebaran.
"Karena ini sudah rutin dari tahun ke tahun jadi mereka sudah punya strategi yang baik. Cuma kembali, kehandalan sistem harus dijaga karena suatu waktu terjadi emergency bisa segera direspon," pungkasnya.
Dia menyebutkan, kapasitas listrik terpasang di gardu tersebut sedianya mencapai sekitar 32.228MW. Namun, saat ini kapasitas terpasang (daya mampu pasok) yang bisa digunakan hanya sekitar 22.946MW.
"Ini Jawa itu kan kira-kira 32 ribu MW kan kapasitasnya, kemudian dalam keadaan normal itu 24 ribu MW. Itu normal. Jadi operasi hari biasa lah. Libur ini menurun, 15 ribu MW adalah beban puncaknya. Kemudian kapasitas terpasangnya yang bisa digunakan sekitar 20 ribu MW," katanya di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat, Minggu (3/7/2016).
Menurutnya, kapasitas terpasang yang bisa digunakan hanya 22.946MW lantaran terdapat sekitar 9.500MW yang sengaja dimatikan. Namun, mantan Bos PT Pindad (Persero) ini memastikan bahwa tetap ada kapasitas yang standby (cadangan putar) yaitu sekitar 2.500MW guna mengantisipasi lonjakan pemakaian.
"Karena sebagian di-shutdown. Ada sekitar 9.500MW yang dimatikan. Tapi tetap ada standby 2.500MW yang bisa diakses setiap saat," imbuh dia.
Sudirman menambahkan, PT PLN (Persero) pad dasarnya telah memiliki strategi yang baik untuk mencegah terjadinya pemadaman listrik. Namun, dia tetap meminta agar perseroan dapat menjaga kehandalan sistem khususnya selama periode libur Lebaran.
"Karena ini sudah rutin dari tahun ke tahun jadi mereka sudah punya strategi yang baik. Cuma kembali, kehandalan sistem harus dijaga karena suatu waktu terjadi emergency bisa segera direspon," pungkasnya.
(dol)