BI Catat Kredit UMKM Tembus Rp756,3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatatkan, posisi kredit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang disalurkan bank umum pada Mei 2016 tercatat sebesar Rp756,3 triliun atau tumbuh sebesar 8,9% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 8,3% (yoy).
"Peningkatan pertumbuhan kredit UMKM tersebut terjadi pada seluruh skala usaha," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/7/2016).
Kredit pada skala usaha menengah tercatat sebesar Rp351,9 triliun atau tumbuh sebesar 1,7% (yoy), meningkat dibanding April 2016 yang tumbuh sebesar 1,3% (yoy). Lanjut dia, kredit pada skala usaha kecil dan mikro masing-masing tumbuh meningkat dari 11,9% (yoy) dan 19,6% (yoy) pada April 2016 menjadi 12,7% (yoy) dan 20,2% (yoy) pada Mei 2016.
Dia juga menerangkan pertumbuhan penyaluran kredit juga terjadi pada kredit sektor properti. Pada Mei 2016, posisi kredit sektor properti tercatat sebesar Rp642,0 triliun atau tumbuh sebesar 12,0% (yoy), lebih tinggi dibanding April 2016 yang tumbuh sebesar 11,4% (yoy).
Tirta mengungkapkan, peningkatan tersebut terutama bersumber dari peningkatan pertumbuhan kredit konstruksi dan real estate yang masing–masing tumbuh dari
14,2% (yoy) dan 18,8% (yoy) pada April 2016 menjadi 15,6% (yoy) dan 20,3% (yoy) pada Mei 2016.
"Namun demikian, kredit perbankan kepada masyarakat untuk pembelian rumah tinggal atau apartemen tumbuh melambat dari 8,0% (yoy) pada April 2016 menjadi 7,8% (yoy) pada Mei 2016," tukas dia.
"Peningkatan pertumbuhan kredit UMKM tersebut terjadi pada seluruh skala usaha," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/7/2016).
Kredit pada skala usaha menengah tercatat sebesar Rp351,9 triliun atau tumbuh sebesar 1,7% (yoy), meningkat dibanding April 2016 yang tumbuh sebesar 1,3% (yoy). Lanjut dia, kredit pada skala usaha kecil dan mikro masing-masing tumbuh meningkat dari 11,9% (yoy) dan 19,6% (yoy) pada April 2016 menjadi 12,7% (yoy) dan 20,2% (yoy) pada Mei 2016.
Dia juga menerangkan pertumbuhan penyaluran kredit juga terjadi pada kredit sektor properti. Pada Mei 2016, posisi kredit sektor properti tercatat sebesar Rp642,0 triliun atau tumbuh sebesar 12,0% (yoy), lebih tinggi dibanding April 2016 yang tumbuh sebesar 11,4% (yoy).
Tirta mengungkapkan, peningkatan tersebut terutama bersumber dari peningkatan pertumbuhan kredit konstruksi dan real estate yang masing–masing tumbuh dari
14,2% (yoy) dan 18,8% (yoy) pada April 2016 menjadi 15,6% (yoy) dan 20,3% (yoy) pada Mei 2016.
"Namun demikian, kredit perbankan kepada masyarakat untuk pembelian rumah tinggal atau apartemen tumbuh melambat dari 8,0% (yoy) pada April 2016 menjadi 7,8% (yoy) pada Mei 2016," tukas dia.
(akr)