IHSG dan Bursa Asia Berakhir Kompak Menghijau
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini berakhir perkasa di zona hijau atau naik 97,44 poin atau 1,96% ke level 5.069,02. Penguatan pasar saham Tanah Air mengiringi mayoritas bursa saham Asia yang juga menguat.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG dibuka bertambah 58,84 poin atau 1,18% ke level 5.030,43 dan hingga sesi I menjaga tren positif dengan kenaikan 77,59 poin atau 1,56% ke level 5.049,18. Dan pada perdagangan sebelum libur panjang Lebaran, IHSG berakhir turun 28,31 poin atau 0,22% ke level 4.988,33.
Seperti dilansir CNBC, Senin (11/7/2016) pasar saham Asia ditutup lebih tinggi terimbas pemilihan majelis di Jepang dan Australia, ditambah catatan positif data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) membuka peluang The Fed untuk menaikkan kembali tingkat suku bunga acuan. Nikkei Jepang 225 ditutup naik 601,84 poin atau 3,98% ke level 15.708,82.
Penguatan pasar saham Jepang datang saat yen relatif melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), sempat menyentuh level 101.88 pada pukul 3:12 di perdagangan hari ini. "Kemungkinan akan dilakukan program stimulus ekonomi bersar-besaran. Beberapa langkah-langkah yang akan disertakan dalam paket kebijakan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara warga negara dan wilayah di Jepang," ucap Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Sementara indeks Australia berakhir menguat 106.56 poin atau mendapatkan tambahan 2,04% ke level 5.337,10 didorong membaiknya sektor keuangan dengan kenaikan 2,47%. Indeks saham Hang Seng juga membaik 1,54% ke posisi 20.880,50 mengiringi indeks Shanghai di zona hijau dengan tambahan 6,82 poin atau 0,23% ke level 2.994,92.
Penguatan juga terlihat di seberang selat Korea saat indeks Kospi menghijau dengan kenaikan 25,44 poin ke level 1.988,54. Di sisi lain sektor saham dalam negeri mayoritas mencatatkan keuntungan. Sektor dengan penguatan tertinggi terjadi pada sektor keuangan yang bertambah 2,80% dan industri dasar naik 2,21%. Selanjutnya ada sektor aneka industri yang melemah sebesar minus 1,90%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp9,04 triliun dengan 5,9 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp1,46 triliun dengan aksi jual asing mencapai Rp4,38 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp5,84 triliun. Tercatat 218 saham menguat, 93 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp3.750 menjadi Rp72.000, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) bertambah Rp2.000 menjadi Rp12.000 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat Rp150 menjadi Rp5.300.
Saham-saham yang melemah di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp900 menjadi Rp9.100, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) menyusut Rp500 menjadi Rp4.700 dan PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) melemah Rp440 menjadi Rp4.250.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG dibuka bertambah 58,84 poin atau 1,18% ke level 5.030,43 dan hingga sesi I menjaga tren positif dengan kenaikan 77,59 poin atau 1,56% ke level 5.049,18. Dan pada perdagangan sebelum libur panjang Lebaran, IHSG berakhir turun 28,31 poin atau 0,22% ke level 4.988,33.
Seperti dilansir CNBC, Senin (11/7/2016) pasar saham Asia ditutup lebih tinggi terimbas pemilihan majelis di Jepang dan Australia, ditambah catatan positif data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) membuka peluang The Fed untuk menaikkan kembali tingkat suku bunga acuan. Nikkei Jepang 225 ditutup naik 601,84 poin atau 3,98% ke level 15.708,82.
Penguatan pasar saham Jepang datang saat yen relatif melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), sempat menyentuh level 101.88 pada pukul 3:12 di perdagangan hari ini. "Kemungkinan akan dilakukan program stimulus ekonomi bersar-besaran. Beberapa langkah-langkah yang akan disertakan dalam paket kebijakan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara warga negara dan wilayah di Jepang," ucap Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Sementara indeks Australia berakhir menguat 106.56 poin atau mendapatkan tambahan 2,04% ke level 5.337,10 didorong membaiknya sektor keuangan dengan kenaikan 2,47%. Indeks saham Hang Seng juga membaik 1,54% ke posisi 20.880,50 mengiringi indeks Shanghai di zona hijau dengan tambahan 6,82 poin atau 0,23% ke level 2.994,92.
Penguatan juga terlihat di seberang selat Korea saat indeks Kospi menghijau dengan kenaikan 25,44 poin ke level 1.988,54. Di sisi lain sektor saham dalam negeri mayoritas mencatatkan keuntungan. Sektor dengan penguatan tertinggi terjadi pada sektor keuangan yang bertambah 2,80% dan industri dasar naik 2,21%. Selanjutnya ada sektor aneka industri yang melemah sebesar minus 1,90%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp9,04 triliun dengan 5,9 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp1,46 triliun dengan aksi jual asing mencapai Rp4,38 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp5,84 triliun. Tercatat 218 saham menguat, 93 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp3.750 menjadi Rp72.000, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) bertambah Rp2.000 menjadi Rp12.000 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat Rp150 menjadi Rp5.300.
Saham-saham yang melemah di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp900 menjadi Rp9.100, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) menyusut Rp500 menjadi Rp4.700 dan PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) melemah Rp440 menjadi Rp4.250.
(akr)