AirAsia Ingin Beli 100 Pesawat Airbus Senilai Rp164,78 Triliun

Senin, 11 Juli 2016 - 18:12 WIB
AirAsia Ingin Beli 100 Pesawat Airbus Senilai Rp164,78 Triliun
AirAsia Ingin Beli 100 Pesawat Airbus Senilai Rp164,78 Triliun
A A A
SEPANG - Selalu ada cerita dalam pameran dirgantara Farnborough Air Show di Hampshire, Inggris, yang mulai mengudara pada 11-17 Juli 2016. Selain ajang pamer pesawat militer juga tentu ajang transaksi bisnis bagi pesawat komersial. Melansir Bloomberg, Senin (11/7/2016), maskapai asal Malaysia, AirAsia Bhd., memesan sebanyak 100 unit pesawat jet dari Airbus jenis A321s.

Sumber terdekat rencana bisnis ini mengabarkan, kesepakatan tersebut akan diumumkan pada hari kedua Farnborough Air Show. “Kesepakatan itu akan diumumkan besok di Farnborough Air Show,” kata orang yang meminta namanya tidak disebutkan kepada Bloomberg.

Dua tahun lalu, di ajang yang sama, Chief Executive Officer AirAsia Group Tony Fernandes, 52 tahun, pernah membeli 50 unit pesawat Airbus A330-900neo.

Dan dalam diskusi pribadi, kata si sumber, pembelian kali ini adalah pesawat neo A321, pesawat terbang narrow-body yang memiliki harga USD126 juta per unit alias Rp1,64 triliun (estimasi kurs Rp13.109/USD). Adapun taksiran biaya keseluruhannya mencapai USD12,57 miliar ekuivalen Rp164,78 triliun.

Namun sambung si sumber, pihak pembeli yaitu AirAsia sedang membahas negosiasi diskon dengan produsen asal Toulouse, Prancis, tersebut. Pembelian 100 unit Airbus A321s ini dikabarkan untuk menyiapkan langkah mengepakan sayap bisnis AirAsia ke India.

Rencana pembelian ini langsung mengerek saham Airbus yang naik 1,55 euro atau 3,2% ke 50,58 euro di Bursa Paris, dimana sebelumnya mereka kehilangan sekitar 17% pada tahun ini. Begitu pula AirAsia yang naik 1,9% dalam perdagangan di Kuala Lumpur, kenaikan dua kali lipat pada tahun 2016.

Tony Fernandes, saat ini memiliki 304 unit pesawat dan 76 twin-aisle jet dalam armada mereka. Penambahan armada ini seiring dengan lonjakan perjalanan udara di seluruh dunia dan persaingan bisnis dirgantara di Asia. Sebelumnya, pada 2013, PT Lion Air Mentari Airlines memesan 234 pesawat dari Airbus. Hanya saja, markas AirAsia di Sepang, Malaysia, menolak memberi komentar soal pembeliaan 100 unit Airbus A321s.

Peta bisnis penerbangan di Asia memang sedang sengit. Asosiasi Transportasi Udara Internasional mencatat India mengalami pertumbuhan 20% dalam perjalanan udara. Sementara China tumbuh 10% dan Amerika Serikat naik 5%.

Hal ini membuat maskapai asal India, IndiGo pada tahun lalu menganggarkan dana USD27 miliar untuk membeli 250 unit pesawat Airbus, suatu pembelian terbesar dalam satu dekade. Adapun China dengan bendera China Southern Airlines Corps merupakan maskapai terbesar di kawasan Asia Timur dengan jumlah armada lebih dari 600 pesawat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 5.9265 seconds (0.1#10.140)