Terkait Impor Kerbau India, Kementan Bahas Protokol Karantina

JAKARTA - Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Banun Harpini menyampaikan pihaknya sedang menuntaskan protokol karantina dengan otoritas di India soal impor daging kerbau dari negeri Shakh Rukh Khan tersebut. Pasalnya, selama ini, daging-daging yang berasal dari sana belum memiliki sertifikasi bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).

Banun mengatakan, kerbau-kerbau impor tersebut harus memenuhi persyaratan setidaknya sampai proses berjalan di pengangkutan kapal laut.

"Kami sedang menuntaskan protokol karantina dengan pemerintah dan otoritas di sana, artinya kami minta jaminan sampai kerbaunya dikapalkan memenuhi persyaratan sesuai dengan impor protokol yang di putuskan Dirjen Peternakan, itu untuk impor yang dari India," kata Banun di kantor Kementan, Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Jika kerbau-kerbau tersebut sudah memenuhi standar kesehatan, nantinya akan segera dieksekusi oleh rumah potong hewan (RPH) yang telah ditunjuk oleh Kementerian Pertanian.

"Ada 10 RPH yang ditunjuk Dirjen Peternakan. Cuma kapasitasnya berapa, saya enggak hafal detailnya," imbuh Banun. (Baca: Mentan Janji Impor Daging Kerbau Tak Ganggu Peternak Lokal)

Saat ini, Banun mengakui, pemerintah masih fokus kedatangan kerbau tersebut dari India. Setelah proses penjaminan kesehatannya selesai, baru kerbau-kerbau tersebut boleh masuk ke Indonesia.

"Sekarang kita sedang fokus dengan India. Jadwal kedatangannya kalau enggak salah protokolnya itu akhir bulan. Pokoknya kami selesaikan dulu guaranteed-nya dan protokol karantinanya sampai sekarang sedang kita harmonisasikan," pungkasnya.