Pedasnya Harga Cabai Merah hingga Rp100.000/Kilogram

Rabu, 13 Juli 2016 - 02:07 WIB
Pedasnya Harga Cabai Merah hingga Rp100.000/Kilogram
Pedasnya Harga Cabai Merah hingga Rp100.000/Kilogram
A A A
TASIKMALAYA - Kemacetan parah di jalur mudik yang diprediksi bakal terus terjadi hingga akhir pekan kali ini, ternyata membuat kebutuhan pokok di sejumlah pasar mengalami peningkatan. Bahkan harga cabai merah lokal saat ini menembus angka Rp100.000 per kilogramnya. Begitupun dengan kebutuhan pokok lainnya, terutama sayuran yang kebanyakan didatangkan dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Selain harga cabai, kebutuhan pokok yang masih tinggi juga pada komoditas daging ayam yang mencapai harga Rp44.000 per kilogram, ikan air tawar Rp28.000 per kilogram, begitupun harga daging sapi yang masih relatif tinggi. Untuk kawasan Tasikmalaya, memang untuk sayuran yang saat ini banyak dikeluhkan oleh pedagang sekalipun, karena pasokan tersendat akibat kendaraan pemasok yang datang dari Kabupaten Garut telat atau malah tidak datang sama sekali karena terjebak kemacetan.

"Yang susah didapat saat ini adalah sayuran, karena memang pengirimannya tersendat dari Garut akibat macet atau bahkan banyak petani yang menunda panennya karena Idul Fitri. Kalaupun ada harganya mahal karena permintaan banyak sedangkan pasokan tidak ada, saya berharap secepatnya kembali berjalan normal seperti biasa," ungkap Heryani, 38, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Senada dengan Heryani, Dedi, 40, pedagang lainnya menyebutkan, kalau harga daging ayam ataupun sapi memang hanya sedikit mengalami perubahan sejak sebelum dan setelah Idul Fitri ini. "Mungkin kalau kedua kebutuhan ini tersedia banyak di Tasikmalaya juga, tapi untuk sayuran memang yang kini jadi lebih mahal. Mungkin minggu depan pasokan akan kembali normal apabila kemacetan sudah berakhir, karena minggu ini terakhir libur masuk sekolah," kata Dedi.

Sementara itu, Ayi, 48, supir pickup PD HDS yang biasa mengangkut sayuran ke Tasikmalaya mengaku, perjalanan pulang-pergi dari Garut saat ini bisa mencapai lebih dari 12 jam lamanya dari biasa hanya ditempuh dalam waktu 6 jam pulang pergi. Hal itu disebabkan kondisi jalan yang mengalami kemacetan sangat parah, terutama pasca Idul Fitri, dimana waktu tempuh berangkat macetnya dirasakan juga sangat lama.

"Setelah lebaran macet parahnya terjadi, kalau sebelum lebaran tidak begitu padat. Kemarin saja saya dari Tasikmalaya menuju Garut sampai 10 jam karena terjebak macet panjang, kalau berangkat kurang lebih 5 jam baru sampai ke Pasar Induk Cikurubuk. Kalau truk dilarang pada musim mudik seperti ini, makanya kami mengangkut sayur dengan mobil pickup saja dengan barang bawaan yang tidak begitu banyak tentunya," ujar Ayi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6050 seconds (0.1#10.140)