Legislator Ungkap Perjalanan Ekonomi RI Melewati 10 Tantangan di 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah mengidentifikasi ada sepuluh tantangan yang mendera perekonomian nasional di sepanjang tahun 2024. Namun menurutnya Indonesia mampu melewati berbagai gejolak dan tantangan ekonomi khususnya pada tahun lalu.
Meski begitu, Najib mengingatkan agar pemerintah senantiasa menjadikan tantangan tahun lalu sebagai bahan evaluasi dalam menatap masa depan yang lebih baik.
"Pertama, pandemi Covid-19 meninggalkan jejak cukup dalam ekonomi domestik dan global, beberapa menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi. Perekonomian domestik masih menunjukkan upaya recovery terutama di sektor riil, UMKM perdagangan, retail, dan sektor-sektor di luar tambang," jelas anggota Komisi XI DPR RI itu dalam keterangannya, Rabu (1/1/2025).
Legislator yang juga ketua DPP PAN ini melanjutkan, catatan kedua adalah inflasi. Menurutnya, inflasi relatif terkendali selama kurun waktu 2024. "Namun demikian dampak konflik global banyak menekan pasokan pangan," katanya.
Ketiga, stabilitas nilai tukar rupiah banyak dipengaruhi barang impor, fluktuasi global, dan kebijakan Amerika Serikat. Keempat, tambang dan batu bara menjadi primadona pendapatan negara.
Dari empat catatan awal tersebut, Najib menambahkan, beberapa poin lainnya yang mesti menjadi perhatian pemerintah ke depan. Hal itu, kata dia, diperlukan agar roda perekonomian berjalan dengan baik dan target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.
"Kelima, neraca transaksi berjalan perlu dukungan penuh dengan cara memperkuat basis ekspor produk yang memiliki nilai," ujarnya.
Keenam, infrastruktur digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih belum optimal dan cenderung tidak memiliki arah yang jelas. Ketujuh, keseimbangan fiskal menjadi perhatian publik. "Penggunaan pembiayaan melalui utang menjadi sorotan banyak pihak."
Selain itu, Najib juga mendorong agar pemerintah memberikan berbagai stimulus dan kemudahan bagi para investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia. Sebab, menurutnya, berkaca pada data yang ada bahwa sektor investasi asing di Indonesia justru menurun sejak kuartal 2 tahun 2024.
Najib juga meminta agar pemerintah mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan ke depannya bagi generasi muda. Dia mendukung penuh fokus pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menitikberatkan sektor pangan dan energi.
"Kesepuluh, ketahanan pangan dan energi menjadi perhatian awal pemerintah Prabowo," pungkas Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat II ini.
Meski begitu, Najib mengingatkan agar pemerintah senantiasa menjadikan tantangan tahun lalu sebagai bahan evaluasi dalam menatap masa depan yang lebih baik.
"Pertama, pandemi Covid-19 meninggalkan jejak cukup dalam ekonomi domestik dan global, beberapa menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi. Perekonomian domestik masih menunjukkan upaya recovery terutama di sektor riil, UMKM perdagangan, retail, dan sektor-sektor di luar tambang," jelas anggota Komisi XI DPR RI itu dalam keterangannya, Rabu (1/1/2025).
Legislator yang juga ketua DPP PAN ini melanjutkan, catatan kedua adalah inflasi. Menurutnya, inflasi relatif terkendali selama kurun waktu 2024. "Namun demikian dampak konflik global banyak menekan pasokan pangan," katanya.
Ketiga, stabilitas nilai tukar rupiah banyak dipengaruhi barang impor, fluktuasi global, dan kebijakan Amerika Serikat. Keempat, tambang dan batu bara menjadi primadona pendapatan negara.
Dari empat catatan awal tersebut, Najib menambahkan, beberapa poin lainnya yang mesti menjadi perhatian pemerintah ke depan. Hal itu, kata dia, diperlukan agar roda perekonomian berjalan dengan baik dan target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.
"Kelima, neraca transaksi berjalan perlu dukungan penuh dengan cara memperkuat basis ekspor produk yang memiliki nilai," ujarnya.
Keenam, infrastruktur digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih belum optimal dan cenderung tidak memiliki arah yang jelas. Ketujuh, keseimbangan fiskal menjadi perhatian publik. "Penggunaan pembiayaan melalui utang menjadi sorotan banyak pihak."
Selain itu, Najib juga mendorong agar pemerintah memberikan berbagai stimulus dan kemudahan bagi para investor asing yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia. Sebab, menurutnya, berkaca pada data yang ada bahwa sektor investasi asing di Indonesia justru menurun sejak kuartal 2 tahun 2024.
Najib juga meminta agar pemerintah mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan ke depannya bagi generasi muda. Dia mendukung penuh fokus pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menitikberatkan sektor pangan dan energi.
"Kesepuluh, ketahanan pangan dan energi menjadi perhatian awal pemerintah Prabowo," pungkas Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat II ini.
(akr)