Jokowi Akan Bangun Bandara Baru di Jawa Timur
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membangun bandar udara (bandara) baru di wilayah selatan Jawa Timur (Jatim). Rencananya, bandara baru tersebut akan ditempatkan di daerah yang berbatasan dengan Jatim seperti Blitar, Trenggalek, Pacitan, Kediri, atau Ponorogo.
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan, pembangunan bandara baru ini akan meningkatkan daya saing perekonomian di wilayah tersebut. Namun, yang menjadi catatan adalah bandara baru tersebut tidak boleh mengganggu aktivitas di pangkalan udara Iswahyudi, Madiun dan Bandara Abdurrahman Saleh, Malang.
"Nah, ini menurut saya penting sekali bukan karena terisolasi tapi untuk meningkatkan daya saing perekonomian di wilayah itu. Jadi, kita akan pelajari lokasinya di mana, tanpa mengganggu pangkalan udara Is Wahyudi di Madiun," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Sementara terkait lokasi, sambung mantan Bos KAI ini, yang terpenting persyaratannya adalah pembangunan bandara tersebut tidak boleh menimbulkan konflik dengan ruang udara di setiap bandara. Karena, bandara yang telah lebih dulu ada tidak mungkin akan ditutup.
"Di selatan Jawa Timur yang di daerah itu tentunya, tidak boleh konflik dengan Abdurrahman Saleh di Malang, kedua tidak boleh konflik dengan Pangkalan Udara Iswahyudi di Madiun. Nanti kita lihat lokasinya. Selama itu tidak konflik akhirnya kembali ke ketersediaan lahan," imbuh dia.
Jonan berharap, pembangunan bandara tersebut bisa terealisasi paling lambat 1 Januari 2017. "Ya, kalau lahannya ada tahun ini ya paling lambat 1 Januari sudah saya bangun. Jadi, ini akan kumpulkan bupati dan wali kota sekitar daerah situ, termasuk Kediri," tandasnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan, pembangunan bandara baru ini akan meningkatkan daya saing perekonomian di wilayah tersebut. Namun, yang menjadi catatan adalah bandara baru tersebut tidak boleh mengganggu aktivitas di pangkalan udara Iswahyudi, Madiun dan Bandara Abdurrahman Saleh, Malang.
"Nah, ini menurut saya penting sekali bukan karena terisolasi tapi untuk meningkatkan daya saing perekonomian di wilayah itu. Jadi, kita akan pelajari lokasinya di mana, tanpa mengganggu pangkalan udara Is Wahyudi di Madiun," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Sementara terkait lokasi, sambung mantan Bos KAI ini, yang terpenting persyaratannya adalah pembangunan bandara tersebut tidak boleh menimbulkan konflik dengan ruang udara di setiap bandara. Karena, bandara yang telah lebih dulu ada tidak mungkin akan ditutup.
"Di selatan Jawa Timur yang di daerah itu tentunya, tidak boleh konflik dengan Abdurrahman Saleh di Malang, kedua tidak boleh konflik dengan Pangkalan Udara Iswahyudi di Madiun. Nanti kita lihat lokasinya. Selama itu tidak konflik akhirnya kembali ke ketersediaan lahan," imbuh dia.
Jonan berharap, pembangunan bandara tersebut bisa terealisasi paling lambat 1 Januari 2017. "Ya, kalau lahannya ada tahun ini ya paling lambat 1 Januari sudah saya bangun. Jadi, ini akan kumpulkan bupati dan wali kota sekitar daerah situ, termasuk Kediri," tandasnya.
(izz)