Kopi dan Roti UKM Indonesia Tembus Pasar Korea

Jum'at, 15 Juli 2016 - 03:36 WIB
Kopi dan Roti UKM Indonesia Tembus Pasar Korea
Kopi dan Roti UKM Indonesia Tembus Pasar Korea
A A A
JAKARTA - Sebagai tindak lanjut kesepakatan kerja sama Indonesia-Korea di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemerintah lewat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) berupaya mengembangkan pasar produk UKM masing-masing negara. Untuk memasuki pasar Korea, Indonesia akan menjajaki produk kopi dan roti.

"Kerja sama itu terkait pelatihan UKM di Indonesia dalam membuat roti dengan standar dan cita rasa Korea. Nantinya, roti tersebut akan diekspor ke Korea. Dalam waktu dekat juga, Korea akan menyiapkan sebuah kafe khusus kopi asal Indonesia. Tentunya, produk-produk lain yang dibutuhkan Korea," kata Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga melalui siaran pers yang diterima Sindonews, di Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Untuk memenuhi kebutuhan kopi di Korea, akan diawali tiga kepala daerah yaitu Bupati Temanggung, Walikota Denpasar, dan Walikota Bandung, membuka kafe kopi Indonesia di Korea. Pengusaha asal Denpasar dan Bandung akan membentuk Cafe Mangsi dari Denpasar dan Little Bandung. Sedangkan Kabupaten Temanggung masih mempelajari pengusaha/koperasi mana yang akan dikembangkan. Untuk di Korea, rencana pengembangan usaha kopi akan difokuskan di kawasan Bojeong-Dong Cafe Avenue.

Ketiga kepala daerah yang juga hadir dalam acara itu juga menyatakan kesiapannya dalam mengembangkan produk UKM-nya masuk ke pasar Korea. Walikota Bandung Ridwan Kamil menegaskan orang Korea sangat suka dan hobi meminum kopi. Namun, belum ada kopi dari Indonesia yang masuk ke sana. "Kopi Preanger adalah kopi yang ada sejak zaman Belanda dulu, akan kami hidupkan lagi. Kita akan mengenalkan kopi ini ke pasar mancanegara." kata Ridwan.

Walikota Denpasar Rai Mantra mengatakan bahwa produk UKM Indonesia memang harus terus didorong untuk masuk ke pasar global. "UMKM kita harus terus dibantu, termasuk untuk mengembangkan jaringan pemasarannya," tandas dia.

Sedangkan Walikota Temanggung Bambang Sukarno menjelaskan wilayahnya dikenal sebagai penghasil pertanian, tembakau srintil terbaik di dunia, dan penghasil kopi Arabika dan robusta tertinggi kedua di dunia. "Di Temanggung ada 103 UKM penghasil kopi. Selain itu, banyak pabrik kayu sengon untuk pasar China dan Eropa, serta pabrik obat dan kain. Investor Korea silakan datang untuk berinvestasi di wilayah kami," kata Bambang.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Asian Council for Small Business (ACSB) Hermawan Kertajaya mengungkapkan pada tahun ini Indonesia telah resmi menjadi anggota International Council for Small Business (ICSB). "ICSB sebagai lembaga nirlaba yang memberikan perhatian untuk pengembangan UKM di dunia dan telah berdiri sejak 1956 dan berkedudukan di George Washington University," kata Hermawan.

Menurut Hermawan, sebagai tuan rumah The 4th Asian SME Conference‎ 2016 pada 13-17 September nanti, Indonesia akan mengangkat beberapa isu yang berkaitan dengan bagaimana agar UKM (wirausaha pemula) bisa bertahan menghadapi globalisasi, khususnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). "Indonesia berharap agar UKM bisa bertahan dan berkembang dalam kerangka MEA. Oleh karena itu, produk yang bagus, layanan yang baik, dan lainnya, belumlah cukup bisa bertahan menghadapi MEA," pungkas Hermawan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5777 seconds (0.1#10.140)