SoftBank Beli ARM Pembuat Otak iPhone Rp419 Triliun
A
A
A
LONDON - SoftBank Group, perusahaan telekomunikasi asal Jepang melakukan kesepakatan mengakuisisi ARM Holdings, perusahaan semikonduktor Inggris yang membuat chip untuk digunakan dalam iPhone. Melansir CNBC, Senin (18/7/2016), kesepakatan ini bernilai USD32 miliar atau Rp419 triliun (estimasi kurs Rp13.099/USD).
Akuisisi ini merupakan upaya untuk meningkatkan kehadiran SoftBank di internet of things (IOT). Yaitu jaringan dari perangkat fisik yang ditanam dalam elektronik, perangkat lunak, dan konektivitas jaringan untuk mengumpulkan dan melakukan pertukaran data.
Sebagai upaya peningkatan IOT, SoftBank akan membayar £17 untuk setiap lembar saham ARM atau setara Rp294.845, premi 43% pada harga penutupan Jumat kemarin, dan semua kesepakatan dalam bentuk tunai.
Sesuai julukan yang disematkan, ARM sebagai arsitektur untuk dunia digital menjadi pilihan strategis bagi Softbank. “ARM akan menjadi pilihan strategis untuk SoftBank Group. Kami berinvestasi untuk menangkap peluang yang signifikan dalam hal internet of things,” ujar Chief Executive Officer SoftBank, Masayoshi Son seperti dikutip CNBC.
Akuisisi ARM oleh SoftBank merupakan salah satu pengambilalihan terbesar dari bisnis teknologi Eropa. ARM yang berdiri sejak 1983--awalnya pemasok prosesor desktop--dikenal sebagai pemasok prosesor ke banyak perusahaan digital termasuk Apple dan kini memberatkan fokus untuk semikonduktor IOT. Perangkat IOT ini memudahkan Anda menggunakan gadget yang menghubungkan dengan smart home (rumah pintar).
ARM yang berbasis di Cambridge, Inggris, saat ini mempekerjakan sekitar 4.000 tenaga kerja. Dan SoftBank mengatakan akan “melestarikan organisasi ARM” termasuk tim manajemen senior yang ada, merek, dan budaya kerja yang ada selama ini. Tidak hanya itu, SoftBank berjanji untuk mempertahankan markas ARM di Cambridge dan melipatgandakan jumlah karyawan di Inggris Raya selama lima tahun ke depan. Kesepakatan ini berdasarkan persetujuan dengan para pemegang saham ARM.
Kesepakatan SoftBank dengan ARM datang beberapa minggu setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit), sebuah langkah yang banyak diyakini pihak berdampak pada investasi bidang teknologi di Inggris.
SoftBank sendiri bukan hal asing dalam melakukan investasi besar. Selama bertahun-tahun, mereka membangun dirinya menjadi raksasa telekomunikasi dan internet dunia. Perusahaan Jepang ini memiliki mayoritas kepemilikan di operator seluler Amerika Serikat, Sprint dan Yahoo Jepang. Mereka juga menginvestasikan dana di e-commerce China, Alibaba pada tahun 2000 lalu. Dan baru-baru ini terlinat dalam pendanaan taksi aplikasi terkemuka di China, Didi Chuxing senilai USD4,5 miliar.
Kesepakatan SoftBank bisa membuka persaingan raksasa teknologi lainnya untuk melakukan akuisisi serupa lebih lanjut. “Langkah oleh SoftBank akan membuat Apple dan Google berpikir jika mereka ingin melakukan counterbid terhadap pesaing lainnya, seperti Imagination Tech, NVIDIA, CEVA atau lainnya,” ujar Direktur Riset di Counterpoint Research, Neil Shah kepada CNBC, Senin (18/7/2016).
Awal tahun ini, Apple menegaskan pihaknya mengadakan pembicaraan pengambilalihan perusahaan Inggris, Imagination Technologies. Perusahaan raksasa Abang Sam itu ingin memperbesar kepemilikan sahamnya di Imagination Tech.
Akuisisi ini merupakan upaya untuk meningkatkan kehadiran SoftBank di internet of things (IOT). Yaitu jaringan dari perangkat fisik yang ditanam dalam elektronik, perangkat lunak, dan konektivitas jaringan untuk mengumpulkan dan melakukan pertukaran data.
Sebagai upaya peningkatan IOT, SoftBank akan membayar £17 untuk setiap lembar saham ARM atau setara Rp294.845, premi 43% pada harga penutupan Jumat kemarin, dan semua kesepakatan dalam bentuk tunai.
Sesuai julukan yang disematkan, ARM sebagai arsitektur untuk dunia digital menjadi pilihan strategis bagi Softbank. “ARM akan menjadi pilihan strategis untuk SoftBank Group. Kami berinvestasi untuk menangkap peluang yang signifikan dalam hal internet of things,” ujar Chief Executive Officer SoftBank, Masayoshi Son seperti dikutip CNBC.
Akuisisi ARM oleh SoftBank merupakan salah satu pengambilalihan terbesar dari bisnis teknologi Eropa. ARM yang berdiri sejak 1983--awalnya pemasok prosesor desktop--dikenal sebagai pemasok prosesor ke banyak perusahaan digital termasuk Apple dan kini memberatkan fokus untuk semikonduktor IOT. Perangkat IOT ini memudahkan Anda menggunakan gadget yang menghubungkan dengan smart home (rumah pintar).
ARM yang berbasis di Cambridge, Inggris, saat ini mempekerjakan sekitar 4.000 tenaga kerja. Dan SoftBank mengatakan akan “melestarikan organisasi ARM” termasuk tim manajemen senior yang ada, merek, dan budaya kerja yang ada selama ini. Tidak hanya itu, SoftBank berjanji untuk mempertahankan markas ARM di Cambridge dan melipatgandakan jumlah karyawan di Inggris Raya selama lima tahun ke depan. Kesepakatan ini berdasarkan persetujuan dengan para pemegang saham ARM.
Kesepakatan SoftBank dengan ARM datang beberapa minggu setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit), sebuah langkah yang banyak diyakini pihak berdampak pada investasi bidang teknologi di Inggris.
SoftBank sendiri bukan hal asing dalam melakukan investasi besar. Selama bertahun-tahun, mereka membangun dirinya menjadi raksasa telekomunikasi dan internet dunia. Perusahaan Jepang ini memiliki mayoritas kepemilikan di operator seluler Amerika Serikat, Sprint dan Yahoo Jepang. Mereka juga menginvestasikan dana di e-commerce China, Alibaba pada tahun 2000 lalu. Dan baru-baru ini terlinat dalam pendanaan taksi aplikasi terkemuka di China, Didi Chuxing senilai USD4,5 miliar.
Kesepakatan SoftBank bisa membuka persaingan raksasa teknologi lainnya untuk melakukan akuisisi serupa lebih lanjut. “Langkah oleh SoftBank akan membuat Apple dan Google berpikir jika mereka ingin melakukan counterbid terhadap pesaing lainnya, seperti Imagination Tech, NVIDIA, CEVA atau lainnya,” ujar Direktur Riset di Counterpoint Research, Neil Shah kepada CNBC, Senin (18/7/2016).
Awal tahun ini, Apple menegaskan pihaknya mengadakan pembicaraan pengambilalihan perusahaan Inggris, Imagination Technologies. Perusahaan raksasa Abang Sam itu ingin memperbesar kepemilikan sahamnya di Imagination Tech.
(ven)