BI Rate Turun, Rupiah Diramal Melemah
A
A
A
JAKARTA - Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, apabila kondisi dari mata uang emerging market masih cenderung turun dan nantinya penurunan BI Rate sebesar 25 bps benar-benar terealisasi maka rupiah berpeluang melanjutkan pelemahannya.
"Pelemahan lanjutan terhadap rupiah justru terjadi seperti yang kami duga secara teknikal di hari sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Dia memprediksi rupiah akan bergerak di level support Rp13.115/USD serta resisten Rp13.076/USD.
Jelang diumumkannya BI Rate, kata dia, rupiah masih belum mampu keluar dari zona konsolidasinya. Bahkan cenderung melemah.
Sementara itu, USD bergerak variatif dimana mampu menguat tipis sebesar 0,06% terhadap EUR dan menguat 0,45% terhadap JPY, namun melemah terhadap GBP 0,61%.
"Di sisi lain, melemahnya Lira Turki yang berimbas pada mata uang emerging market lainnya serta masih melemahnya harga komoditas turut berimbas pada mata uang rupiah pada perdagangan kemarin di area Rp13.100/USD," pungkasnya.
"Pelemahan lanjutan terhadap rupiah justru terjadi seperti yang kami duga secara teknikal di hari sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Dia memprediksi rupiah akan bergerak di level support Rp13.115/USD serta resisten Rp13.076/USD.
Jelang diumumkannya BI Rate, kata dia, rupiah masih belum mampu keluar dari zona konsolidasinya. Bahkan cenderung melemah.
Sementara itu, USD bergerak variatif dimana mampu menguat tipis sebesar 0,06% terhadap EUR dan menguat 0,45% terhadap JPY, namun melemah terhadap GBP 0,61%.
"Di sisi lain, melemahnya Lira Turki yang berimbas pada mata uang emerging market lainnya serta masih melemahnya harga komoditas turut berimbas pada mata uang rupiah pada perdagangan kemarin di area Rp13.100/USD," pungkasnya.
(ven)