BI: Macet Brexit Bikin Inflasi Juli Naik
Kamis, 21 Juli 2016 - 19:31 WIB
BI: Macet Brexit Bikin Inflasi Juli Naik
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, macet di Pintu Keluar Tol Brebes (Brexit/Brebes Exit) jadi salah satu sebab naiknya inflasi hingga pekan kedua bulan ini. Pada pekan pertama inflasi tercatat 1,2% dan naik jadi 1,8% pada pekan kedua.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, macet Brexit membuat harga bahan bakar minyak (BBM) berada di atas harga normal. Sehingga, menyumbang kenaikan inflasi.
Selanjutnya, kata dia, tarif transportasi seperti angkutan udara dan antar kota juga naik pada periode Lebaran serta penyesuaian tarif listrik akibat kenaikan harga minyak. Ini menjadi faktor penyumbang inflasi komponen administered prices.
"Ada kenaikan tarif transportasi, ada macet dimana-mana, ada Brexit juga kan," ujarnya usai Rapat Dewan Gubernur BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Tirta menjelaskan, faktor utama naiknya inflasi hingga pertengahan Juli masih dari harga komoditas. Paling tinggi yakni cabai yang sempat melesat 32%. "Harga cabai pada pekan pertama sempat naik 32%. Kami yakin minggu depan harga turun ke bawah," katanya.
Sementara, lanjut dia, inflasi keseluruhan Juni 2016 tercatat 0,66% (mtm) atau 3,45% (yoy). Ini relatif lebih rendah dari periode Ramadhan dalam empat tahun terakhir.
Di sisi lain, inflasi inti tercatat cukup rendah yaitu 0,33% (mtm) atau 3,49% (yoy). "Perkembangan inflasi inti tersebut sejalan dengan masih terbatasnya permintaan domestik, menguatnya nilai tukar rupiah dan terkendalinya ekspektasi inflasi," pungkas Tirta.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, macet Brexit membuat harga bahan bakar minyak (BBM) berada di atas harga normal. Sehingga, menyumbang kenaikan inflasi.
Selanjutnya, kata dia, tarif transportasi seperti angkutan udara dan antar kota juga naik pada periode Lebaran serta penyesuaian tarif listrik akibat kenaikan harga minyak. Ini menjadi faktor penyumbang inflasi komponen administered prices.
"Ada kenaikan tarif transportasi, ada macet dimana-mana, ada Brexit juga kan," ujarnya usai Rapat Dewan Gubernur BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Tirta menjelaskan, faktor utama naiknya inflasi hingga pertengahan Juli masih dari harga komoditas. Paling tinggi yakni cabai yang sempat melesat 32%. "Harga cabai pada pekan pertama sempat naik 32%. Kami yakin minggu depan harga turun ke bawah," katanya.
Sementara, lanjut dia, inflasi keseluruhan Juni 2016 tercatat 0,66% (mtm) atau 3,45% (yoy). Ini relatif lebih rendah dari periode Ramadhan dalam empat tahun terakhir.
Di sisi lain, inflasi inti tercatat cukup rendah yaitu 0,33% (mtm) atau 3,49% (yoy). "Perkembangan inflasi inti tersebut sejalan dengan masih terbatasnya permintaan domestik, menguatnya nilai tukar rupiah dan terkendalinya ekspektasi inflasi," pungkas Tirta.
(izz)
