Verizon Semakin Dekat Beli Aset Inti Yahoo! Rp65 Triliun
A
A
A
SAN FRANCISCO - Di bawah rezim CEO Marissa Mayer, Yahoo! mengalami masa-masa sulit, dimana perusahaan ini terjebak dalam masalah pendapatan yang terus menurun. Mereka menghabiskan ratusan juta dolar Amerika Serikat untuk membangun startups kecil dan besar. Tapi tanpa hits besar, hal itu semakin menggerus finansial mereka. Sejak awal tahun ini, mereka mengumumkan untuk menjual aset intinya.
Reuters, Jumat (22/7/2016) mengabarkan bahwa perusahaan telekomunikasi AS, Verizon Communications Inc., semakin dekat untuk mendapatkan Yahoo! Sumber terdekat masalah tersebut membisikkan Verizon telah melakukan penawaran akhir yang akan diterima pada pekan depan.
Yahoo! memandang Verizon sebagai pembeli yang dapat memberikan mereka nilai lebih. Sang sumber menambahkan, Yahoo! ingin memperoleh kesepakatan akhir untuk aset inti selambatnya akhir bulan Juli ini.
Sebuah keputusan akhir, kemungkinan disampaikan pada Senin atau Selasa. Verizon sendiri akan melaporkan labanya pekan depan, Selasa (26/7), sehingga ada pendapat, pengumuman pembelian dilakukan usai berita laba terbit.
Melansir Bloomberg, langkah Verizon meminang Yahoo! sudah mendekati kesepakatan. Bahkan Verizon yang awalnya menawarkan fulus sekitar USD3 miliar atau sekitar Rp39 triliun, kabarnya menaikkan mahar hingga sekira USD5 miliar ekuivalen Rp65 triliun (estimasi kurs Rp13.120/USD).
Pada perdagangan di NYSE, Jumat (22/7), saham Yahoo! naik 0,6% pada level USD39,09, sementara Verizon naik 1,3% menjadi USD56,09.
Bila kesepakatan ini tercapai, semakin meningkatkan bisnis internet AOL, perusahaan yang telah diakuisisi Verizon pada tahun lalu sebesar USD4,4 miliar. Ikhtiar pembelian ini akan semakin meningkatkan skala AOL dan menimbulkan tantangan bagi Facebook dan Google.
Penjualan tersebut juga akan menandai akhir dari beroperasinya Yahoo! Namun, perusahaan yang berdiri pada 1995 di Santa Clara, California, AS itu tidak akan melepas 35,5% sahamnya di Yahoo Jepang dan 15% sahamnya di perusahaan e-commerce China, Alibaba. Karena kedua saham itu mencapai USD37 miliar kapitalisasi pasar Yahoo!
Namun pejabat Verizon enggan berkomentar mengenai rencana pembelian aset inti Yahoo! “No comment untuk saat ini,” ujar Senior Vice President Brand and Communications AOL, Caroline Campbell kepada Bloomberg, Jumat (22/7/2016).
Sementara salah satu eksekutif AOL berucap singkat, “kami sedang mempersiapkan.” Bisa jadi AOL Verizon sedang mempersiapkan diri untuk masa depan bisnis ini, selain mempersiapkan masa depan karyawan barunya, inisiatif riset dan pengembangan, iklan dan banyak lagi.
Bila penawaran itu batal, ada beberapa pembeli potensial untuk Yahoo! TechCrunch.com menulis selama beberapa bulan terakhir, perusahaan telekomunikasi AT & T, perusahaan ekuitas swasta terbesar Texas Pacific Group, dan kelompok investor Quicken Loans yang dipimpin Dan Gilbert yang didukung oleh miliarder Warren Buffet, juga kepincut untuk membeli.
Reuters, Jumat (22/7/2016) mengabarkan bahwa perusahaan telekomunikasi AS, Verizon Communications Inc., semakin dekat untuk mendapatkan Yahoo! Sumber terdekat masalah tersebut membisikkan Verizon telah melakukan penawaran akhir yang akan diterima pada pekan depan.
Yahoo! memandang Verizon sebagai pembeli yang dapat memberikan mereka nilai lebih. Sang sumber menambahkan, Yahoo! ingin memperoleh kesepakatan akhir untuk aset inti selambatnya akhir bulan Juli ini.
Sebuah keputusan akhir, kemungkinan disampaikan pada Senin atau Selasa. Verizon sendiri akan melaporkan labanya pekan depan, Selasa (26/7), sehingga ada pendapat, pengumuman pembelian dilakukan usai berita laba terbit.
Melansir Bloomberg, langkah Verizon meminang Yahoo! sudah mendekati kesepakatan. Bahkan Verizon yang awalnya menawarkan fulus sekitar USD3 miliar atau sekitar Rp39 triliun, kabarnya menaikkan mahar hingga sekira USD5 miliar ekuivalen Rp65 triliun (estimasi kurs Rp13.120/USD).
Pada perdagangan di NYSE, Jumat (22/7), saham Yahoo! naik 0,6% pada level USD39,09, sementara Verizon naik 1,3% menjadi USD56,09.
Bila kesepakatan ini tercapai, semakin meningkatkan bisnis internet AOL, perusahaan yang telah diakuisisi Verizon pada tahun lalu sebesar USD4,4 miliar. Ikhtiar pembelian ini akan semakin meningkatkan skala AOL dan menimbulkan tantangan bagi Facebook dan Google.
Penjualan tersebut juga akan menandai akhir dari beroperasinya Yahoo! Namun, perusahaan yang berdiri pada 1995 di Santa Clara, California, AS itu tidak akan melepas 35,5% sahamnya di Yahoo Jepang dan 15% sahamnya di perusahaan e-commerce China, Alibaba. Karena kedua saham itu mencapai USD37 miliar kapitalisasi pasar Yahoo!
Namun pejabat Verizon enggan berkomentar mengenai rencana pembelian aset inti Yahoo! “No comment untuk saat ini,” ujar Senior Vice President Brand and Communications AOL, Caroline Campbell kepada Bloomberg, Jumat (22/7/2016).
Sementara salah satu eksekutif AOL berucap singkat, “kami sedang mempersiapkan.” Bisa jadi AOL Verizon sedang mempersiapkan diri untuk masa depan bisnis ini, selain mempersiapkan masa depan karyawan barunya, inisiatif riset dan pengembangan, iklan dan banyak lagi.
Bila penawaran itu batal, ada beberapa pembeli potensial untuk Yahoo! TechCrunch.com menulis selama beberapa bulan terakhir, perusahaan telekomunikasi AT & T, perusahaan ekuitas swasta terbesar Texas Pacific Group, dan kelompok investor Quicken Loans yang dipimpin Dan Gilbert yang didukung oleh miliarder Warren Buffet, juga kepincut untuk membeli.
(ven)