IHSG Masih Kokoh, Rupiah Siang Ini Makin Rapuh
IHSG Masih Kokoh, Rupiah Siang Ini Makin Rapuh
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I tercatat semakin tidak berdaya sejak pembukaan pagi tadi. Pelemahan mata uang Garuda siang ini di tengah semakin perkasanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
(Baca: Rupiah Dibuka Ambruk Saat Euro dan Yen Kalah Lawan USD)
Menurut data Bloomberg, rupiah siang ini terparkir pada posisi Rp13.132/USD atau lebih buruk dibanding penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.095/USD. Siang ini, rupiah berdasarkan Bloomberg berada pada kisaran Rp13.118-Rp13.177/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah sesi I ada di level Rp13.125/USD dengan kisaran harian Rp13.100-Rp13.155/USD. Posisi ini melemah dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.105/USD.
Sementara posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, berada di level Rp13.135/USD. Posisi ini tercatat memburuk dari posisi sebelumnya di level Rp13.102/USD.
Adapun IHSG sesi I semakin bergerak menguat dengan kenaikan sebesar 22,76 poin atau 0,44% ke level 5.220,02. Pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air naik naik 4,55 poin atau 0,09% ke level 5.201,80 dan pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup berkurang 19,72 poin atau 0,38% ke level 5.197,25.
(Baca: IHSG Dibuka Menghijau Iringi Bursa Saham Asia)
Sektor saham di dalam negeri siang ini hampir semuanya berada di jalur hijau. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor kaneka industri yang naik 1,19%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah keuangan dengan pelemahan 0,26%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp2,77 triliun dengan 2,86 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp33,59 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,38 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp1,34 triliun. Tercatat 153 saham menguat, 119 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA). Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), dan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).
(Baca: Rupiah Dibuka Ambruk Saat Euro dan Yen Kalah Lawan USD)
Menurut data Bloomberg, rupiah siang ini terparkir pada posisi Rp13.132/USD atau lebih buruk dibanding penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.095/USD. Siang ini, rupiah berdasarkan Bloomberg berada pada kisaran Rp13.118-Rp13.177/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah sesi I ada di level Rp13.125/USD dengan kisaran harian Rp13.100-Rp13.155/USD. Posisi ini melemah dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.105/USD.
Sementara posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, berada di level Rp13.135/USD. Posisi ini tercatat memburuk dari posisi sebelumnya di level Rp13.102/USD.
Adapun IHSG sesi I semakin bergerak menguat dengan kenaikan sebesar 22,76 poin atau 0,44% ke level 5.220,02. Pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air naik naik 4,55 poin atau 0,09% ke level 5.201,80 dan pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup berkurang 19,72 poin atau 0,38% ke level 5.197,25.
(Baca: IHSG Dibuka Menghijau Iringi Bursa Saham Asia)
Sektor saham di dalam negeri siang ini hampir semuanya berada di jalur hijau. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor kaneka industri yang naik 1,19%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah keuangan dengan pelemahan 0,26%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp2,77 triliun dengan 2,86 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp33,59 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp1,38 triliun dan aksi beli asing sebesar Rp1,34 triliun. Tercatat 153 saham menguat, 119 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA). Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), dan PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP).
(izz)
Explore More