Bursa Saham Jepang Anjlok, IHSG Dibuka Melemah Tipis
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan hari ini melemah tipis di tengah anjloknya bursa saham Jepang, Nikkei. Pasar saham Tanah Air dibuka berkurang 2,54 poin atau 0,05% ke level 5.218,26.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup bertambah 23,55 poin atau 0,45% ke level 5.220,80 di tengah variatifnya (mixed) pasar saham Asia.
Dilansir Reuters, Selasa (26/7/2016), bursa saham Jepang memimpin kerugian awal di perdagangan pasar Asia, menyusul penurunan saham AS karena harga minyak yang lebih rendah menyeret sektor energi.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 1,17% dan indeks Topix turun 1,28 persen. Melintasi ke Korea Selatan, Kospi terlihat mendatar di level 2.013,36, dan Indeks ASX 200 juga dibuka turun 0,43% karena sektor energi melorot 1,94%.
"Ruang energi (di Asia) akan menjadi hambatan utama setelah harga minyak jatuh terendah dalam tiga bulan semalam," kata Angus Nicholson, analis pasar di perusahaan broker IG.
Adapun sektor saham dalam negeri hampir semuanya melemah. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor perdagangan yang melemah 0,36%. Sementara, sektor dengan penguatan tertinggi adalah infrastruktur yang naik 0,08%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp27 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp1,89 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp18,69 miliar dan aksi beli asing sebesar Rp20,58 miliar. Tercatat 15 saham menguat, 18 saham melemah dan 12 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp50 menjadi Rp7.450, PT Semen Indonesai Tbk (SMGR) naik Rp50 menjadi Rp9.450, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik Rp30 menjadi Rp2.890.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp175 menjadi Rp17.375, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp150 menjadi Rp21.000, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp100 menjadi Rp16.500.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup bertambah 23,55 poin atau 0,45% ke level 5.220,80 di tengah variatifnya (mixed) pasar saham Asia.
Dilansir Reuters, Selasa (26/7/2016), bursa saham Jepang memimpin kerugian awal di perdagangan pasar Asia, menyusul penurunan saham AS karena harga minyak yang lebih rendah menyeret sektor energi.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 1,17% dan indeks Topix turun 1,28 persen. Melintasi ke Korea Selatan, Kospi terlihat mendatar di level 2.013,36, dan Indeks ASX 200 juga dibuka turun 0,43% karena sektor energi melorot 1,94%.
"Ruang energi (di Asia) akan menjadi hambatan utama setelah harga minyak jatuh terendah dalam tiga bulan semalam," kata Angus Nicholson, analis pasar di perusahaan broker IG.
Adapun sektor saham dalam negeri hampir semuanya melemah. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor perdagangan yang melemah 0,36%. Sementara, sektor dengan penguatan tertinggi adalah infrastruktur yang naik 0,08%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp27 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp1,89 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp18,69 miliar dan aksi beli asing sebesar Rp20,58 miliar. Tercatat 15 saham menguat, 18 saham melemah dan 12 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp50 menjadi Rp7.450, PT Semen Indonesai Tbk (SMGR) naik Rp50 menjadi Rp9.450, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik Rp30 menjadi Rp2.890.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp175 menjadi Rp17.375, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp150 menjadi Rp21.000, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp100 menjadi Rp16.500.
(izz)