Konsumsi Bright Gas di Yogyakarta Terus Melonjak

Sabtu, 30 Juli 2016 - 02:27 WIB
Konsumsi Bright Gas di Yogyakarta Terus Melonjak
Konsumsi Bright Gas di Yogyakarta Terus Melonjak
A A A
YOGYAKARTA - Konsumsi gas elpiji non subsidi bright gas di wilayah Yogyakarta, Kedu dan Banyumas mengalami peningkatan signifikan. Keberadaan bright gas non subsidi dengan ukuran lebih ekonomis, 5,5 kilogram disambut dengan baik oleh masyarakat. PT Pertamina mengklaim penjualan mereka cukup bagus di area ini.

Marketing Branch Manager PT Pertamina Yogyakarta dan Surakarta, Dody Prasetyo mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya terus berupaya melakukan promosi produk elpiji terbaru mereka bright gas. Bright gas ukuran 5,5 kg menjadi alternatif bagi konsumen yang kesulitan untuk membeli dan menggunakan tabung gas ukuran 12 kg.

Handling yang bagus serta kemasannya yang lebih ringan akan memudahkan ibu rumah tangga menggunakannya. "Terlebih ada pengamanan ganda di tabungnya sehingga lebih safety," tuturnya, Jumat (29/7/2016).

Karena berbagai kemudahan dan kelebihan tersebut, penetrasi produk ini lumayan bagus. Bright gas ukuran 5,5 kg sebenarnya dalam tahap uji pasar namun respon masyarakat cukup bagus. Saat pertama kali meluncurkan produk ini, PT Pertamina memproduksi setidaknya 8.000 tabung. Kini jumlah tersebut sudah ludes diserap oleh masyarakat.

Respon masyarakat memang cukup bagus dengan serapan yang lumayan banyak. Saat ini, pihaknya tengah menunggu kiriman tabung-tabung baru ukuran 5,5 kg tersebut. Tabung-tabung baru tersebut akan menambah banyak jumlah pasokan gas jenis ini di masyarakat. Meski tengah promosi, namun ia mengakui penjualan tabung gas ukuran 5,5 kg ini masih terbatas.

Dody menambahkan, tabung gas ukuran 5,5 kg ini baru dijual di beberapa agen gas namun belum merata. Agen-agen tersebut nantinya akan menunjuk pangkalan dan setiap periode tertentu akan dievaluasi. Evaluasi tersebut sangat penting untuk mengetahui seberapa besar serapan gas 5,5 kg dalam wilayah tertentu. "Memang belum semuanya karena masih uji coba," ungkapnya.

Ia mencatat, sejak menjelang Idul Fitri hingga saat ini, konsumsi bright gas terus menunjukkan peningkatan. Bahkan saat ini kenaikan yang terjadi sudah mencapai 200% dari konsumsi sebelumnya. Namun ia sendiri ketika ditemui, tidak begitu hafal angka pastinya. Tetapi menurut Dody, setiap tabung yang diproduksi akan dilepas separuhnya dan yang lain ditahan untuk isi ulang.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Wiraswasta Pengusaha Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Siswanto mengatakan, para pengusaha yang tergabung dalam Hiswana Migas mendukung berbagai langkah yang diambil dalam penggunaan energi. Termasuk tata kelola distribusi gas elpiji baik subsidi dan nonsubsidi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6965 seconds (0.1#10.140)