Rusia Stop Aliran Gas ke Jerman hingga 21 Juli, Bencana Ekonomi Menghantui

Selasa, 12 Juli 2022 - 03:48 WIB
loading...
Rusia Stop Aliran Gas ke Jerman hingga 21 Juli, Bencana Ekonomi Menghantui
Rusia mulai awal pekan kemarin waktu setempat mulai mematikan aliran gas yang melalui Nord Stream 1 ke Jerman, karena adanya perbaikan hingga akhir Juli. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Rusia mulai awal pekan kemarin waktu setempat mulai mematikan aliran gas yang melalui Nord Stream 1 ke Jerman , karena adanya perbaikan. Namun keputusan ini membuat para pejabat Jerman khawatir bahwa pasokan gas Rusia bakal diputus secara permanen setelah perbaikan selesai.



Jika benar Rusia menghentikan aliran gas secara total, bakal berpotensi menghadirkan bencana ekonomi bagi Jerman. Para pejabat Jerman mengaku, belum mengetahui apakah monopoli ekspor gas yang dikendalikanGazprom akan memulai kembali pengiriman melalui Nord Stream 1 setelah periode pemeliharaan berakhir pada 21 Juli.

"Kami mendapatkan sinyal yang sangat berbeda dari Rusia," kata Kepala Badan Jaringan Federal, regulator energi Jerman, Klaus MĂĽller kepada ZDF TV pada hari Senin.

Jika Moskow tidak melanjutkan pasokan pada atau sekitar tanggal 21 Juli "itu akan menjadi sangat buruk," tambahnya.

Sementara itu pasokan gas Rusia ke Italia juga berkurang pada hari Senin, kemarin. Eni, perusahaan energi terbesar di negara itu mengatakan, bahwa Gazprom akan memasok 21 juta meter kubik gas untuk hari itu.

Namun terjadi penurunan hampir sepertiga dibandingkan dengan rata-rata 32 juta meter kubik yang telah dikirim selama beberapa hari terakhir.

Wakil Sekretaris Pemerintah Italia, Roberto Garofoli mengutarakan, krisis energi menjadi "sangat serius" karena bisnis dan rumah tangga bersiap untuk penjatahan energi dalam upaya mengurangi dampak penurunan pasokan.

Masalah gas yang dipasok melalui Nord Stream 1 telah menjadi salah satu titik krusial dalam hubungan yang semakin sengit antara Rusia dan Eropa atas perang Moskow di Ukraina.

Bulan lalu Rusia mengurangi aliran gas melalui pipa bawah air, yang memiliki kapasitas 55 miliar meter kubik per tahun, sebesar 60%. Moskow menyalahkan keterlambatan pengembalian turbin dari Kanada, membuat perbaikan tersendat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1462 seconds (0.1#10.140)