Cadangan Devisa RI hingga Juli 2016 Tembus Rp1.462 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2016 tercatat sebesar USD111,4 miliar atau sekitar Rp1.462 triliun (Rp13.125/USD). Angka ini lebih tinggi USD1,6 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2016 sebesar USD109,8 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat mengatakan, peningkatan tersebut dipengaruhi oleh penerimaan cadangan devisa. Di antaranya, berasal dari penerimaan pajak dan devisa migas pemerintah serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.
"Itu semua melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," ujarnya, dalam keterangan tertulis kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Dia menyebutkan, posisi cadangan devisa per akhir Juli 2016 cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," tandasnya.
Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat mengatakan, peningkatan tersebut dipengaruhi oleh penerimaan cadangan devisa. Di antaranya, berasal dari penerimaan pajak dan devisa migas pemerintah serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.
"Itu semua melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," ujarnya, dalam keterangan tertulis kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Dia menyebutkan, posisi cadangan devisa per akhir Juli 2016 cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," tandasnya.
(dmd)