Harga Minyak Kembali Turun Ditengah Keraguan OPEC
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah pada perdagangan Asia pada Selasa ini turun tipis, setelah kemarin menarik keuntungan hampir 3%. Penurunan ini karena OPEC khawatir terhadap kemarahan para konsumen minyak, dimana negara-negara pengekspor minyak tersebut mencoba untuk menahan output.
Melansir Reuters, Selasa (9/8/2016) Menteri Energi Qatar sekaligus Presiden OPEC Mohammad bin Saleh al-Sada mengatakan perlunya diadakan rebalancing harga di pasar minyak. Dan OPEC tengah berupaya melakukan pembicaraan secara simultan untuk menstabilkan harga.
Anggota OPEC berencana melakukan pertemuan informal di sela-sela Forum Energi Internasional yang akan diadakan di Aljazair pada 26-28 September mendatang. Beberapa pejabat OPEC mengatakan salah satu agenda pembicaraan adalah pembekuan produksi minyak global bila harga minyak terus menerus melemah.
Sementara negara OPEC akan melakukan pembatasan produksi, momentum kenaikan dilakukan oleh Amerika Serikat. Kilang minyak lepas pantai Louisiana di Amerika Serikat mendapat tambahan 2,5 juta barel dalam kapasitas minyak.
Momentum ini membuat minyak mentah Brent di London turun 19 sen menjadi USD45,20 per barel pada 00.33 GMT, setelah menetap naik USD1,12 atau 2,5% pada hari Senin kemarin.
Minyak mentah NYMEX turun 19 sen menjadi USD42,83 per barel, setelah ditutup naik USD1,22 atau 2,9%, pada hari Senin (8/8).
Perusahaan intelijen pemasaran, Genscape melaporkan membangun lebih dari 307.000 barel pada pengiriman hub Cushing, Oklahoma untuk WTI berjangka seminggu.
Melansir Reuters, Selasa (9/8/2016) Menteri Energi Qatar sekaligus Presiden OPEC Mohammad bin Saleh al-Sada mengatakan perlunya diadakan rebalancing harga di pasar minyak. Dan OPEC tengah berupaya melakukan pembicaraan secara simultan untuk menstabilkan harga.
Anggota OPEC berencana melakukan pertemuan informal di sela-sela Forum Energi Internasional yang akan diadakan di Aljazair pada 26-28 September mendatang. Beberapa pejabat OPEC mengatakan salah satu agenda pembicaraan adalah pembekuan produksi minyak global bila harga minyak terus menerus melemah.
Sementara negara OPEC akan melakukan pembatasan produksi, momentum kenaikan dilakukan oleh Amerika Serikat. Kilang minyak lepas pantai Louisiana di Amerika Serikat mendapat tambahan 2,5 juta barel dalam kapasitas minyak.
Momentum ini membuat minyak mentah Brent di London turun 19 sen menjadi USD45,20 per barel pada 00.33 GMT, setelah menetap naik USD1,12 atau 2,5% pada hari Senin kemarin.
Minyak mentah NYMEX turun 19 sen menjadi USD42,83 per barel, setelah ditutup naik USD1,22 atau 2,9%, pada hari Senin (8/8).
Perusahaan intelijen pemasaran, Genscape melaporkan membangun lebih dari 307.000 barel pada pengiriman hub Cushing, Oklahoma untuk WTI berjangka seminggu.
(ven)