JK Bantah Program Listrik 35.000 MW Proyek Ambisius
Rabu, 10 Agustus 2016 - 13:38 WIB
JK Bantah Program Listrik 35.000 MW Proyek Ambisius
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menegaskan, program mega proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) yang dicanangkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) bukanlah proyek yang ambisius. Angka tersebut didapatkan pemerintah berdasarkan kebutuhan listrik Indonesia selama lima tahun ke depan.
Dia mengakui, banyak pihak yang sanksi proyek tersebut akan berhasil. Mereka menilai bahwa proyek kelistrikan tersebut terlalu ambisius. "Banyak orang mengatakan bahwa proyek tersebut (proyek 35.000 MW) ambisius. Bagi saya itu bukan ambisius," katanya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
(Baca Juga: JK Pastikan Reshuffle Tak Pengaruhi Proyek Listrik 35.000 MW)
Menurutnya, Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dibanding negara maju di Asia lainnya baik dari sisi elektrifikasi, tingkat konsumsi listrik, ataupun daya saing industri. Oleh sebab itu, pemerintah akan berjuang agar proyek tersebut dapat tercapai.
"Kita mengalami masih di bawah tingkat negara maju di Asia, baik dari sisi elektrifikasi, tingkat konsumsi atau industri. Karena itu setiap hari kita ingin cepat tercapai 35.000 MW," imbuh dia.
(Baca Juga: JK Heran Listrik di Indonesia Masih Sering Byarpet)
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, jika program kelistrikan 35.000 MW tersebut dapat tercapai maka setidaknya Indonesia dapat menyaingi negara lainnya di Asia, termasuk bersaing dalam sektor industri. "Apabila ingin sejajar dengan negara lain di Asia ini, dan ingin memenuhi kebutuhan usaha kita yang masih 80% elektrifikasinya ya proyek tersebut harus tercapai," tandasnya.
Dia mengakui, banyak pihak yang sanksi proyek tersebut akan berhasil. Mereka menilai bahwa proyek kelistrikan tersebut terlalu ambisius. "Banyak orang mengatakan bahwa proyek tersebut (proyek 35.000 MW) ambisius. Bagi saya itu bukan ambisius," katanya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
(Baca Juga: JK Pastikan Reshuffle Tak Pengaruhi Proyek Listrik 35.000 MW)
Menurutnya, Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dibanding negara maju di Asia lainnya baik dari sisi elektrifikasi, tingkat konsumsi listrik, ataupun daya saing industri. Oleh sebab itu, pemerintah akan berjuang agar proyek tersebut dapat tercapai.
"Kita mengalami masih di bawah tingkat negara maju di Asia, baik dari sisi elektrifikasi, tingkat konsumsi atau industri. Karena itu setiap hari kita ingin cepat tercapai 35.000 MW," imbuh dia.
(Baca Juga: JK Heran Listrik di Indonesia Masih Sering Byarpet)
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, jika program kelistrikan 35.000 MW tersebut dapat tercapai maka setidaknya Indonesia dapat menyaingi negara lainnya di Asia, termasuk bersaing dalam sektor industri. "Apabila ingin sejajar dengan negara lain di Asia ini, dan ingin memenuhi kebutuhan usaha kita yang masih 80% elektrifikasinya ya proyek tersebut harus tercapai," tandasnya.
(akr)
