AP II Minta Maaf Pengelolaan Terminal 3 Ultimate Belum Maksimal

Kamis, 11 Agustus 2016 - 23:23 WIB
AP II Minta Maaf Pengelolaan Terminal 3 Ultimate Belum Maksimal
AP II Minta Maaf Pengelolaan Terminal 3 Ultimate Belum Maksimal
A A A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) menyampaikan permohonan maaf atas belum maksimalnya pengelolaan Terminal 3 (T3) Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada penerbangan perdana 9 Agustus 2016. Di mana banyak penumpang yang kecewa dengan pelayanan di bandara anyar tersebut.

Pelaksana tugas Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP), Djoko Murdjatmodjo mengatakan, pihaknya mengakui berbagai kendala yang dialami, di antaranya gangguan listrik. “Sekali lagi kami minta maaf. Kami siap menerima masukan, yang penting kami berkomitmen untuk menerima masukan dari penumpang," ujarnya di kantor PT AP II di Tangerang, Kamis (11/8/2016).

Menurut Djoko, terdapat berbagai kendala ketika pengoperasian perdana. Namun kendala tersebut, kata dia masih bisa diatasi dengan “Masalah-masalah itu mulai dari bingungnya penumpang dibandara, penumpukan kendaraan diwilayah kedatangan, hingga padamnya listrik disebagian wilayah Terminal 3. Tapi pada akhirnya bisa kami kendalikan,” ucapnya.

Dia menambahkan berbagai kendala tersebut merupakan hal yang wajar pada setiap bandara baru yang pertama kali beroperasi. Sebab selain penumpang yang masih asing terhadap terminal ini, para petugas dan karyawan bandara atau maskapai masih juga masih belum familier terhadap terminal baru.

"Karena adanya kekurangan disana-sini ya namanya failitas baru, petugasnya belum familier, penumpang juga begitu. Sekarang banyak penumpang yang duduk dilantai dipanggil malah asyik selfie. Jadi menurut kami pasti itu terjadi dengan bandara baru, dan pastinya juga bisa diselesaikan," tandasnya.

Di tempat yang sama, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan dan Informasi Publik, Dewa Made J Sastrawan mengatakan, bahwa Kemenhub telah memberikan izin operasi. Artinya, persyaratan dalam no go item telah clear.

“Kalau Kemenhub sudah keluarkan izin, itu berarti audah tidak ada masalah. Dengan demikian kalau ada fasilitas yang belum selesai, itu tidak ada hubungannya dengan teknis penerbangan,” ungkapnya.

Dia menambahkan Kementerian Perhubungan selaku regulator juga akan teeis memantau perkembangan di Terminal 3 dengan berkoordinasi bersama PT AP II.

“Di terminal yang belum ada adalah sektor komersial. Lisrik semua sudah siap, dan kejadian beberapa wakti lalu isolated, hanya di lounge garuda. Untuk itulah maka kita harus menyadari semua bahwa itu adalah fase baru, maka memerlukan satu adjustmen, sosialisasi. Sementara Kemenhub selaku regulator terus monitoring melalui Otoritas Bandara selaku perpanjangan tangan Kemenhub di Bandara,” pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7811 seconds (0.1#10.140)