BI Institute Ingin Cetak SDM Terbaik bagi Bank Sentral

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) hari ini meluncurkan BI Institute sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dalam kepemimpinan ekonomi nasional. Apalagi, dalam perubahan tatanan perekonomian domestik dan global menuntut bank sentral lebih proaktif mencapai tujuan pembangunan nasional.

"BI institute ini tentunya akan menjadi lembaga yang akan memberi kontribusi strategis dalam meraih keunggulan sumber daya manusia ke depan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo di kantornya, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Agus meyakini dengan diduduki orang-orang yang berkompeten di bidangnya, BI Institute akan memiliki reputasi internasional yang dapat mengembangkan SDM secara lebih unggul.

"Kami sangat yakin, dengan sinergi pimikiran dan pandangan para tokoh terkemuka di BI Institute memiliki reputasi internasional dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul. Memberikan masukan strategis mengenai isu utama yang terkait dengan dinamika perekonomian domestik dan global, kebanksentralan, kepemimpinan dan isu strategis lainnya," jelas dia.

BI Institute juga menyediakan program pembelajaran untuk peningkatan kompetensi pegawai BI dari aspek keilmuan bank sentral, managerial, dan leadership. Beberapa program pembelajaran dapat diikuti stakeholder eksternal.

"Pembangunan ekonomi perlu pengelolaan berbagai sumber daya termasuk SDM. Selama ini hasil kerja BI berkoordinasi dengan otoritas lain mampu menjaga stabilitas ekonomi, dan menyelamatkan sistem keuangan," tutupnya.

Organisasi di BI Institute terdiri dari Anggota Dewan Kehormatan terdiri dari pihak eksternal yang merupakan tokoh ternama baik dari dalam maupun luar negeri seperti BJ Habibie, Boediono, J Soedradjad Djiwandono, Joseph E Stiglitz, Chatib Basri, Andrew Sheng Prof Hal Hill serta Gubernur BI.