USD Merangkak Naik, Rupiah Berakhir Keok
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini masih betah di zona merah alias melemah. Kondisi pelemahan rupiah sore ini terjadi di tengah USD yang mulai mencoba merangkak naik terhadap beberapa mata uang utama lainnya.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg sore ini berada pada level Rp13.252/USD atau melemah jika dibanding penutupan kemarin di posisi Rp13.222/USD. Pergerakan mata uang Garuda hari ini berada pada kisaran harian Rp13.235-Rp13.287/USD.
Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah berakhir berada di posisi Rp13.280/USD atau tidak lebih baik dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.220/USD .
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah tengah pekan berakhir di level Rp13.245/USD dengan kisaran harian Rp13.217-Rp13.278/USD. Posisi rupiah terlihat menyusut dari pembukaan tadi pagi yang berada di level Rp13.220/USD.
Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.252/USD. Posisi ini tercatat memburuk dari posisi sebelumnya di level Rp13.216/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (24/8/2016) USD mulai merangkak naik pada perdagangan hari ini ketika investor masih menanti keputusan seputar kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed rate. Para analis mengatakan data penjualan rumah AS yang menunjukkan kebangkitan pada bulan Juli untuk mencapai posisi terbaik dalam hampir sembilan tahun telah memberi dorongan ke USD.
Terhadap beberapa mata uang utama, indeks USD mengalami kenaikan 0,1% ke level 94.650. Sementara terhadap yen, mata uang Negeri Paman Sam -julukan AS- terlihat mendatar pada posisi 100.28. Euro tercatat turun terhadap USD sebesar 0,1% menjadi 1.1290
"Saya ramalan untuk beberapa bulan berikutnya, nilai tukar USD akan berada pada kisaran ini. Lantaran investor khawatir tentang ketidakpastian ekonomi, dan pemilu AS pada November," ucap Kepala Ekonomi IHS Markit Harumi Taguchi.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg sore ini berada pada level Rp13.252/USD atau melemah jika dibanding penutupan kemarin di posisi Rp13.222/USD. Pergerakan mata uang Garuda hari ini berada pada kisaran harian Rp13.235-Rp13.287/USD.
Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah berakhir berada di posisi Rp13.280/USD atau tidak lebih baik dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.220/USD .
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah tengah pekan berakhir di level Rp13.245/USD dengan kisaran harian Rp13.217-Rp13.278/USD. Posisi rupiah terlihat menyusut dari pembukaan tadi pagi yang berada di level Rp13.220/USD.
Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.252/USD. Posisi ini tercatat memburuk dari posisi sebelumnya di level Rp13.216/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (24/8/2016) USD mulai merangkak naik pada perdagangan hari ini ketika investor masih menanti keputusan seputar kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed rate. Para analis mengatakan data penjualan rumah AS yang menunjukkan kebangkitan pada bulan Juli untuk mencapai posisi terbaik dalam hampir sembilan tahun telah memberi dorongan ke USD.
Terhadap beberapa mata uang utama, indeks USD mengalami kenaikan 0,1% ke level 94.650. Sementara terhadap yen, mata uang Negeri Paman Sam -julukan AS- terlihat mendatar pada posisi 100.28. Euro tercatat turun terhadap USD sebesar 0,1% menjadi 1.1290
"Saya ramalan untuk beberapa bulan berikutnya, nilai tukar USD akan berada pada kisaran ini. Lantaran investor khawatir tentang ketidakpastian ekonomi, dan pemilu AS pada November," ucap Kepala Ekonomi IHS Markit Harumi Taguchi.
(akr)