Yen Bangkit, Rupiah Ditutup Menguat Tajam

Jum'at, 26 Agustus 2016 - 16:52 WIB
Yen Bangkit, Rupiah...
Yen Bangkit, Rupiah Ditutup Menguat Tajam
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir semakin perkasa atau menguat cukup tajam dibanding penutupan kemarin. Kondisi penguatan rupiah sore ini terjadi saat USD melemah terhadap beberapa mata uang dunia termasuk terhadap yen.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berakhir di level Rp13.205/USD dengan kisaran harian Rp13.190-Rp13.251/USD. Posisi rupiah terlihat bangkit cukup tajam dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.239/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg sore ini berada pada level Rp13.212/USD atau menguat jika dibanding penutupan kemarin di posisi Rp13.242/USD. Pergerakan mata uang Garuda hari ini berada pada kisaran harian Rp13.210-Rp13.251/USD.

Menurut data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah berakhir berada di posisi Rp13.217/USD atau semakin menguat dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.255/USD.

Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada di level Rp13.242/USD. Posisi ini tercatat menguat dari posisi sebelumnya di level Rp13.267/USD.

Dilansir Reuters, Jumat (26/8/2016) USD turun hari ini pada saat investor fokus pada pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang dapat memberikan kejelasan apakah suku bunga AS akan naik tahun ini.

Pidato utama Janet Yellen di sebuah pertemuan global gubernur bank sentral di AS Jackson Hole pada pukul 14.00 GMT. Dia bisa mengirim sinyal yang jelas bahwa Fed bersiap-siap untuk menaikkan suku bunga tahun ini, meskipun banyak analis percaya dia akan mengambil garis yang lebih samar bahwa kenaikan suku bunga tahun ini hanya kemungkinan.

Indeks USD yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama dunia turun tipis 0,2% menjadi 94,608 DXY. USD pun tercatat turun 0,1% terhadap yen menjadi 100,44.

"Saya tidak berpikir pidato (Yellen) akan membawa tren USD/yen," kata Masashi Murata, ahli strategi mata uang senior di Brown Brothers Harriman di Tokyo.

"Jika Yellen menunjukkan kurang percaya diri tentang ekonomi AS, mungkin orang ingin membeli yen lebih, tapi saya juga berpikir ada investor jangka panjang yang masuk untuk membeli USD setiap kali turun di bawah 100 yen," imbuhnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0821 seconds (0.1#10.140)