Laku Pandai Dorong Nasabah Naik Kelas

Minggu, 28 Agustus 2016 - 17:25 WIB
Laku Pandai Dorong Nasabah Naik Kelas
Laku Pandai Dorong Nasabah Naik Kelas
A A A
MALANG - Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) berhasil mendorong penetrasi nasabah perbankan.

Product & Customer Experience Head BTPN Wow! Achmad Nusjirwan Sugondo mengatakan, perkembangan agen laku pandai atau BTPN Wow! sangat membantu perluasan jumlah nasabah di Jawa Timur (Jatim).

“Setelah mulai kenal BTPN lewat laku pandai, masyarakat mulai datang ke kantor kami untuk buka tabungan reguler ataupun jadi debitur. Di daerah Jatim Selatan, jumlah yang naik kelas dari tabungan BSA menjadi reguler saving account, mencapai 5% dari total 50 ribu di kawasan Jatim Selatan,” ujar Achmad, dalam kunjungan media ke salah satu agen BTPN WOW! di Batu, Malang, Jawa Timur, Minggu (28/8/21016).

Dia memaparkan, BTPN Wow! akan terus berekspansi ke beberapa wilayah lain di Indonesia pada tahun ini. Ekspansi BTPN Wow! dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kesiapan infrastruktur, terutama jaringan agen, dan kebutuhan nasabah. Sejak tahun lalu, BTPN Wow! fokus menggarap pasar di Jawa dan sebagian Sumatera karena di dua pulau tersebut jumlah masyarakat yang belum berbank juga masih tinggi.

Kunci sukses ekspansi BTPN Wow! adalah edukasi dan sosialisasi terus menerus ke masyarakat tentang manfaat yang mereka peroleh dari produk layanan ini. Hingga akhir Juni 2016, jumlah Agen BTPN Wow! mencapai sekitar 35 ribu agen, dengan jumlah nasabah sebesar kurang lebih 700 ribu nasabah.

“Kami selalu lakukan pemilihan agen dengan pemetaan wilayah yang cocok dikembangkan BTPN WOW! Hal ini sangat cocok untuk wilayah yang memiliki kantor cabang sedikit. Misalnya satu agen dapat 40 nasabah maka hasilnya signifikan sekali untuk penetrasi market nasabah. Tantangan kami hanya menjelaskan manfaat untuk para agen. Setelah mereka merasakan manfaatnya, pasti lebih mudah,” ujarnya.

Sebagai bank yang fokus menggarap pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku UMKM, BTPN mendukung inovasi layanan LAKU PANDAI yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Inovasi ini merupakan salah satu kunci utama untuk bisa membuka akses keuangan bagi segmen mass market, dan mewujudkan keuangan yang inklusif di Indonesia.

Dia menjelaskan salah satu strategi untuk mengembangkan agen BTPN WOW! ialah dengan mendekati agen pulsa yang lebih mudah melayani transaksi setor dan tarik tunai tabungan. Hampir 80% agen yang dimiliki BTPN memiliki profesi penjual pulsa. Selain itu perseroan juga memberikan insentif kepada agen yang aktif. Insentif yang ditawarkan dalam jangka satu semester dan triwulan.

“Program per semester untuk semester dua 2016 ada Gebyar Android untuk para agen tanpa diundi. Syaratnya mesti mengumpulkan 20 nasabah dan aktif transaksi dengan minimal dana Rp10 ribu yang mengendap. Sedangkan program triwulan juga ada asalkan dalam tiga bulan bisa akuisisi nasabah dan aktif. Agen itu berhak dapat bonus simpanan Rp250 ribu yang juga akan dinilai per semester bisa dapat lagi,” ujarnya.

Salah satu agen BTPN WOW! yang aktif ialah Sri Wulandari. Dia merupakan pemilik Toko Barokah di Jalan Gelatik No.11 dusun gempol RT 05/03, Batu, Malang. Dia mengaku baru menjadi agen selama tiga bulan dan langsung merasakan manfaatnya. Jumlah pelanggan tokonya naik signifikan karena nasabah yang juga berbelanja disana.

Dalam sebulan dia mencatat rata rata berhasil merekrut 10 nasabah baru per bulan. Transaksi aktif nasabahnya untuk tarik dan setor tunai membuat likuiditas atau simpanan di agen mencapai Rp500 ribu dalam tiga bulan. Dia salah satu agen yang berhasil memanfaatkan kurangnya akses perbankan di daerah Selecta, Malang.

“Dampaknya terasa positif karena pengunjung toko saya semakin ramai. Petugas BTPN juga sangat membantu yang rutin berkunjung untuk memberikan solusi dan motivasi,” ujarnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah bank peserta Laku Pandai hingga Juni 2016 mencapai 13 bank yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, BTPN, BCA, Bank Sinarmas, BPD Kaltim, Bukopin, BRI Syariah, Bank Sahabat Sampoerna, BJB, dan Bank Jateng. Jumlah total agen yang tercatat sebanyak 104.700 agen dengan jumlah nasabah penabung sebesar 1.626. 068 dengan nilai simpanan sebanyak Rp63,7 miliar.

Penetrasi nasabah simpanan perbankan sangat dibutuhkan saat ini demi mencapai target pertumbuhan kredit 10-12% hingga akhir 2016. Data OJK mencatat pertumbuhan simpanan masih mengalami tren perlambatan.

Hingga Juni 2016, nilai dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp4.574 triliun. Nilai ini naik dari 0,67% dari posisi Mei 2016 sebesar Rp4.508 triliun. Simpanan ini naik hanya 6,53% (yoy) dibandingkan posisi sama tahun lalu, dan hanya naik 2,16% (ytd) dibandingkan dari posisi awal tahun 2016.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7788 seconds (0.1#10.140)