IHSG Berakhir Terperosok 68 Poin
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin (29/8/2016) semakin melemas. Indeks turun 1,25% atau 68,07 poin ke level 5.370,76.
Pelemahan indeks sudah terlihat sejak pagi, dimana IHSG dibuka turun 0,25% atau 13,69 poin ke level 5.372,83. Dan pada istirahat siang, indeks terperosok 1,21% atau 66 poin ke 5.372,83.
Merunduknya indeks pada hari ini, disebabkan oleh respons pasar atas isi pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen pada akhir pekan lalu di Jackson Hole, Wyoming. Yellen menyarankan kenaikan suku bunga bisa lebih cepat dari yang diharapkan. Keterangan Yellen tentang kenaikan suku bunga tahun ini telah mendorong indeks USD, dimana greenback menguat terhadap sekeranjang mata uang utama. Indeks USD diperdagangkan di 95,558 pada 02:35 HK/SIN.
Kuatnya indeks USD membuat mayoritas bursa Asia berakhir tergelincir pada Senin ini, kecuali saham Jepang, yang naik didorong oleh pelemahan yen.
Melansir CNBC, Senin (29/8), pelemahan yen mendorong eksportir utama Jepang, dimana saham Toyota ditutup naik 3,99%, Honda bertambah 3,70%, dan Mitsubishi Electric meraih untung 3,64%. Indeks Nikkei 225 menguat 376,78 poin atau 2,30% ke 16.737,49, sementara indeks Topix bertambah 25,34 poin atau 1,97% ke 1.313,24.
Di Korea Selatan, Kospi ditutup turun 5,15 poin atau 0,25% pada 2.032,35. Di Hong Kong, indeks Hang Seng lebih rendah sebesar 0,38% dalam perdagangan sore. Saham Cina daratan bergerak sedikit, dengan Shanghai ditutup mendatar di 3.070,34 dan Shenzhen berakhir naik tipis 0,2% atau 4,05 poin ke 2.027,14.
Australia ASX 200 turun 46,27 poin atau 0,84% ke 5,469.20, imbas kekhawatiran investor atas kemungkinan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Di bursa Indonesia, tercatat dari 424 saham yang diperdagangkan, sebanyak 92 saham menguat, 258 saham tertekan, dan 74 saham stabil. Mayoritas sektor saham melemah, dimana sektor aneka industri terperosok mendalam hingga 2,94%, disusul sektor perkebunan yang jatuh 2,11%.
Dari 6,77 miliar saham yang diperdagangkan tercatat nilai transaksi mencapai Rp5,63triliun. Adapun transaksi bersih asing minus Rp151,41 miliar, dengan aksi jual asing Rp1,98 triliun berbanding aksi beli asing Rp1,82 triliun.
Sementara itu, saham-saham yang mencetak laba adalah PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) yang naik 24,35%; PT AKR Corporindo Tbk (AKRA); PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang bertambah 5,12%; PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), dan PT Premier ETF Indonesia Consumer Tbk (XIIC).
Sedangkan saham-saham yang tertekan adalah PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 3,29%; PT Asuransi Bina Data Artha Tbk (ABDA), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE-W) yang jatuh 20%, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (BJBR).
Pelemahan indeks sudah terlihat sejak pagi, dimana IHSG dibuka turun 0,25% atau 13,69 poin ke level 5.372,83. Dan pada istirahat siang, indeks terperosok 1,21% atau 66 poin ke 5.372,83.
Merunduknya indeks pada hari ini, disebabkan oleh respons pasar atas isi pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen pada akhir pekan lalu di Jackson Hole, Wyoming. Yellen menyarankan kenaikan suku bunga bisa lebih cepat dari yang diharapkan. Keterangan Yellen tentang kenaikan suku bunga tahun ini telah mendorong indeks USD, dimana greenback menguat terhadap sekeranjang mata uang utama. Indeks USD diperdagangkan di 95,558 pada 02:35 HK/SIN.
Kuatnya indeks USD membuat mayoritas bursa Asia berakhir tergelincir pada Senin ini, kecuali saham Jepang, yang naik didorong oleh pelemahan yen.
Melansir CNBC, Senin (29/8), pelemahan yen mendorong eksportir utama Jepang, dimana saham Toyota ditutup naik 3,99%, Honda bertambah 3,70%, dan Mitsubishi Electric meraih untung 3,64%. Indeks Nikkei 225 menguat 376,78 poin atau 2,30% ke 16.737,49, sementara indeks Topix bertambah 25,34 poin atau 1,97% ke 1.313,24.
Di Korea Selatan, Kospi ditutup turun 5,15 poin atau 0,25% pada 2.032,35. Di Hong Kong, indeks Hang Seng lebih rendah sebesar 0,38% dalam perdagangan sore. Saham Cina daratan bergerak sedikit, dengan Shanghai ditutup mendatar di 3.070,34 dan Shenzhen berakhir naik tipis 0,2% atau 4,05 poin ke 2.027,14.
Australia ASX 200 turun 46,27 poin atau 0,84% ke 5,469.20, imbas kekhawatiran investor atas kemungkinan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Di bursa Indonesia, tercatat dari 424 saham yang diperdagangkan, sebanyak 92 saham menguat, 258 saham tertekan, dan 74 saham stabil. Mayoritas sektor saham melemah, dimana sektor aneka industri terperosok mendalam hingga 2,94%, disusul sektor perkebunan yang jatuh 2,11%.
Dari 6,77 miliar saham yang diperdagangkan tercatat nilai transaksi mencapai Rp5,63triliun. Adapun transaksi bersih asing minus Rp151,41 miliar, dengan aksi jual asing Rp1,98 triliun berbanding aksi beli asing Rp1,82 triliun.
Sementara itu, saham-saham yang mencetak laba adalah PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) yang naik 24,35%; PT AKR Corporindo Tbk (AKRA); PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang bertambah 5,12%; PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), dan PT Premier ETF Indonesia Consumer Tbk (XIIC).
Sedangkan saham-saham yang tertekan adalah PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 3,29%; PT Asuransi Bina Data Artha Tbk (ABDA), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE-W) yang jatuh 20%, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (BJBR).
(ven)