Sri Mulyani: Ekonomi RI Peringkat Terbaik Ke-3 di G20
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara negara G20 termasuk dalam the best 3 (terbaik ke-3). Hal ini karena rilis pertumbuhan ekonomi yang cukup baik pada kuartal II/2016 sebesar 5,19%.
Menurutnya, jika dilihat dari perspektif dunia, level pertumbuhan ekonomi di atas 5% sudah termasuk tinggi.
"Kita di antara negara G20 termasuk the best 3 dari sisi level growth. Kalau dilihat secara tahunan (year on year), semester I/2016 5,04% untuk pertumbuhan ekonomi kita. Kalau dilihat dari perspektif dunia level 5% itu level tertinggi," kata dia di ruang rapat Badan Anggaran (banggar) Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Dia mengatakan, faktor yang mendorongnya yakni konsumsi pemerintah dan rumah tangga yang kebetulan masih cukup dominan, apalagi inflasi yang dinilainya tetap terjaga dengan baik.
"Kami kerja sama dengan BI untuk membuat inflasi rendah, supaya belanja rumah tangga masyarakat juga aman," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Menkeu, juga melakukan belanja modal untuk meningkatkan permintaan. Namun, jika dilihat ke faktor investasi, masih relatif belum aman posisinya. Belum cukup meningkat atau cukup kuat.
"Karena kalau kita ingin tumbuh baik lagi, investasi harus tumbuh double digit atau misalnya 10%-11%. Kalau sekarang kan masih 6%-7%," pungkas dia.
Menurutnya, jika dilihat dari perspektif dunia, level pertumbuhan ekonomi di atas 5% sudah termasuk tinggi.
"Kita di antara negara G20 termasuk the best 3 dari sisi level growth. Kalau dilihat secara tahunan (year on year), semester I/2016 5,04% untuk pertumbuhan ekonomi kita. Kalau dilihat dari perspektif dunia level 5% itu level tertinggi," kata dia di ruang rapat Badan Anggaran (banggar) Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Dia mengatakan, faktor yang mendorongnya yakni konsumsi pemerintah dan rumah tangga yang kebetulan masih cukup dominan, apalagi inflasi yang dinilainya tetap terjaga dengan baik.
"Kami kerja sama dengan BI untuk membuat inflasi rendah, supaya belanja rumah tangga masyarakat juga aman," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Menkeu, juga melakukan belanja modal untuk meningkatkan permintaan. Namun, jika dilihat ke faktor investasi, masih relatif belum aman posisinya. Belum cukup meningkat atau cukup kuat.
"Karena kalau kita ingin tumbuh baik lagi, investasi harus tumbuh double digit atau misalnya 10%-11%. Kalau sekarang kan masih 6%-7%," pungkas dia.
(izz)