Sri Mulyani Wanti-wanti Kinerja Impresif Ekonomi RI Dihantui Pelemahan Global

Selasa, 27 September 2022 - 09:27 WIB
loading...
Sri Mulyani Wanti-wanti...
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia perlu melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya pelemahan kinerja perekonomian dunia akibat inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia perlu melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya pelemahan kinerja perekonomian dunia akibat inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga. Meski begitu, kegiatan ekonomi Indonesia mulai menunjukkan kinerja yang positif dilihat dari mobilitas masyarakat yang sudah berada di atas level pandemi.



Tak hanya itu, dia juga menyampaikan distribusi kinerja Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur secara global mengalami penurunan dari 51,1 ke 50,3.

"Namun bila dilihat pada negara G20 dan ASEAN-6, hanya sejumlah 24% negara yang aktivitas PMI nya mengalami akselerasi dan ekspansi atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sejumlah negara tersebut termasuk Indonesia, Thailand, Filipina, Rusia, Vietnam, dan Arab Saudi," ungkap Sri Mulyani di Jakarta, dikutip Selasa (27/9/2022).

Namun, dia mencatat hanya 32% yaitu negara-negara seperti Amerika, Jepang, India, Malaysia, Brazil Australia, Singapura, dan Afrika Selatan yang performa PMI-nya mengalami perlambatan, atau kondisinya turun levelnya dari bulan sebelumnya.

"Dan bahkan 40% negara-negara ini, yaitu Eropa, Jerman, Italia, Inggris, Korsel, Kanada, Meksiko, Spanyol, dan Turki, sekarang PMI sudah masuk kepada level kontraksi. Artinya mayoritas melambat dan kontraktif,” ungkap Sri Mulyani.



Selain itu, kinerja perekonomian Indonesia sampai dengan bulan Agustus 2022 juga semakin membaik, yaitu tumbuh hingga 5,4%.

“Indonesia sampai dengan semester 1 Tahun 2022 ini, level dari GDP kita sudah 7,1 persen di atas level sebelum terjadinya pandemi. Ini berarti kita sudah recover dari sisi level ekonominya. Namun negara seperti Meksiko, Thailand, dan Jepang, GDP levelnya hari ini masih di bawah pre pandemi level. Artinya mereka sama sekali belum pulih,” tuturnya.

Perbaikan kinerja ekonomi Indonesia tentunya tidak lepas dari dukungan di berbagai sektor, diantaranya kinerja ekspor yang cukup impresif, sehinga mencatatkan surplus pada neraca perdagangan mencapai USD5,76 miliar hingga Agustus 2022.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1679 seconds (0.1#10.140)