Jadi Pembicara KTT G20, Jokowi Singgung Soal Perpajakan

Senin, 05 September 2016 - 14:21 WIB
Jadi Pembicara KTT G20,...
Jadi Pembicara KTT G20, Jokowi Singgung Soal Perpajakan
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia mendorong dibentuknya sistem perpajakan internasional yang adil dan transparan. Hal ini diungkapkannya saat menjadi pembicara utama pada sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou International Expo Center.

Jokowi juga mengimbau kepada seluruh negara anggota G20 agar tidak membuat kebijakan tentang pajak yang justru merugikan negara lain. Terlebih, saat ini keadaan ekonomi global belum menunjukkan perbaikan signifikan.

"Mengingat perlambatan ekonomi global, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan pajak kita dalam menjaga iklim bisnis dan investasi. Hal ini membutuhkan sistem perpajakan internasional yang adil dan transparan," ujar dia dalam rilisnya yang diterima Sindonews di Jakarta, Senin (5/9/2016).

Menurutnya, kebutuhan kerja sama internasional dalam sistem perpajakan tersebut berguna untuk menghindari adanya penghindaran pajak dan mendorong kebijakan pajak yang kondusif di masing-masing negara anggota.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini percaya, sistem tersebut pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan bagi negara-negara berkembang. Karena itu, dia mendukung kerja sama dan koordinasi antar negara-negara anggota G20 guna mewujudkan hal tersebut.

Adapun bentuk dukungan kerja sama yang dimaksud Presiden adalah implementasi dari Automatic Exchange of Information (AEoI) atau yang biasa disebut dengan keterbukaan informasi untuk kepentingan perpajakan.

"Saya percaya, transparansi keuangan melalui AEoI akan bermanfaat dalam mengatasi arus keuangan terlarang yang telah menghasilkan kerugian bagi negara-negara berkembang selama bertahun-tahun," imbuhnya.

Mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan, Indonesia berupaya meningkatkan kondisi perekonomian dengan cara mereformasi sistem perpajakan. Selain itu, menerapkan paket kebijakan ekonomi yang terkait dengan insentif perpajakan bagi para investor guna mencegah pajak berganda.

"Bila reformasi perpajakan ini berhasil, negara lain dapat mengikutinya. Namun, bila gagal, hal tersebut akan berdampak pada negara-negara G20 dan juga lainnya," terang Jokowi.

Menutup pidatonya, Presiden memberikan penghormatan bagi Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, yang turut hadir dalam KTT tahun ini. Bagi Obama sendiri, ini KTT G20 terakhir yang dapat dihadirinya.

"Saya ingin menyampaikan penghargaan tertinggi saya untuk kontribusinya dalam upaya kita bersama dalam mempercepat pemulihan ekonomi global," tutup dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0661 seconds (0.1#10.140)