Bursa Saham Australia Turun, IHSG Dibuka Menguat Tipis
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan hari ini kembali di jalur positif meski penguatannya hanya tipis. Bursa saham Tanah Air dibuka hanya menguat 0,81 poin atau 0,02% ke level 5.382,16 pada saat bursa Australia melemah cukup dalam.
Sementara pada perdagangan kemarin, pasar saham Tanah Air ditutup menguat 9,26 poin atau 0,17% ke level 5.381,35. Penguatan tersebut terjadi di tengah bursa saham Asia ditutup mixed.
Dilansir CNBC, Kamis (8/9/2016), Bursa saham Asia dibuka mixed (variatif) hari ini, karena investor mempertimbangkan apa artinya Fed Beige Book untuk ekspektasi suku bunga Amerika Serikat (AS).
Bursa efek di Australia, ASX 200 dibuka turun cukup tajam hingga 1,02% dengan sektor energi turun 1,52%, sektor material kehilangan 1,77%, dan sektor keuangan juga tercatat mengalami kerugian atau melemah 0,79%.
Di sisi lain, Indeks Nikkei N225 di Jepang juga terlihat turun 0,18%. Namun di Korea Selatan, Indeks Kospi berhasil dibuka menguat sebesar 0,41%.
Sektor saham di dalam negeri pada hari ini variatif. Di mana sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan aneka industri yang naik 0,22%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah infrastruktur yang turun 0,54%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp12 miliar dengan 3 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp753,85 juta dengan aksi jual asing mencapai Rp8,07 miliar dan aksi beli sebesar Rp8,83 miliar. Tercatat 17 saham menguat, 11 saham melemah dan 17 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp100 menjadi Rp15.300, PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp75 menjadi Rp8.375, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp75 menjadi Rp9.775.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp100 menjadi Rp18.600, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp75 menjadi Rp10.300, dan PT Matahar Department Store Tbk (LPPF) turun Rp50 menjadi Rp18.700.
Sementara pada perdagangan kemarin, pasar saham Tanah Air ditutup menguat 9,26 poin atau 0,17% ke level 5.381,35. Penguatan tersebut terjadi di tengah bursa saham Asia ditutup mixed.
Dilansir CNBC, Kamis (8/9/2016), Bursa saham Asia dibuka mixed (variatif) hari ini, karena investor mempertimbangkan apa artinya Fed Beige Book untuk ekspektasi suku bunga Amerika Serikat (AS).
Bursa efek di Australia, ASX 200 dibuka turun cukup tajam hingga 1,02% dengan sektor energi turun 1,52%, sektor material kehilangan 1,77%, dan sektor keuangan juga tercatat mengalami kerugian atau melemah 0,79%.
Di sisi lain, Indeks Nikkei N225 di Jepang juga terlihat turun 0,18%. Namun di Korea Selatan, Indeks Kospi berhasil dibuka menguat sebesar 0,41%.
Sektor saham di dalam negeri pada hari ini variatif. Di mana sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan aneka industri yang naik 0,22%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah infrastruktur yang turun 0,54%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp12 miliar dengan 3 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp753,85 juta dengan aksi jual asing mencapai Rp8,07 miliar dan aksi beli sebesar Rp8,83 miliar. Tercatat 17 saham menguat, 11 saham melemah dan 17 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp100 menjadi Rp15.300, PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp75 menjadi Rp8.375, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp75 menjadi Rp9.775.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp100 menjadi Rp18.600, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp75 menjadi Rp10.300, dan PT Matahar Department Store Tbk (LPPF) turun Rp50 menjadi Rp18.700.
(izz)