HT: Perkuat Fondasi Ekonomi, RI Perlu Masyarakat Produktif
A
A
A
KUPANG - Indonesia membutuhkan lebih banyak pilar ekonomi, untuk itu, masyarakat di daerah harus dibangun agar memperkuat fondasi perekonomian nasional.
"Membangun Indonesia sederhana, ciptakan sebanyak-banyaknya masyarakat produktif," ujar Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berdialog dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang, Rabu (14/9/2016).
Dia mengatakan, Indonesia belum siap menganut kapitalisme karena kesejahteraan dan pendidikan mayoritas masyarakat masih tertinggal. Akibatnya, kesenjangan kesejahteraan masyarakat terus melebar.
Begitu juga dengan pembangunan daerah yang selama ini hanya kota-kota besar saja yang terbangun dan mapan. "Ibaratnya, Indonesia itu bangunan yang sangat besar tapi pilarnya hanya beberapa, sehingga enggak bisa kokoh dan kuat. Pilarnya harus banyak," tegas ayah lima anak itu.
Indonesia, lanjut HT, harus banting setir dengan mengubah strategi pembangunan ekonominya. Pembangunan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah harus merata. "Daerah harus dibangun, sehingga tidak ada lagi masyarakat di daerah yang ke Jakarta, menumpuk dan kehidupannya tidak jelas," kata HT.
Menurutnya, Indonesia harus belajar dari Amerika Serikat (AS), China atau negara-negara maju lainnya. Mereka memberikan keberpihakan kepada masyarakat bawah dan melakukan pemerataan pembangunan antar daerah sebelum membuka diri terhadap kapitalisme atau pasar bebas.
"Jadi, masyarakatnya dibangun agar tumbuh, kesejahteraannya meningkat, negaranya kuat baru mereka buka ekonominya," terang dia.
Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Partai Perindo memiliki berbagai program untuk UMKM, petani, nelayan, salah satunya Gerobak Perindo yang menyasar pedagang kecil. Selain diberikan gerobak usaha, mereka mendapatkan pembinaan, pelatihan dan pendampingan dari kader partai berlambang rajawali itu di seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau masyarakat menjadi produktif, mereka akan menciptakan lapangan kerja dan memperbesar basis pembayar pajak," ungkap suami Liliana Tanoesoedibjo itu.
Sementara, pada kesempatan tersebut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia NTT I Gusti Made Putra Kusuma mengungkapkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI. "Kita perlu perjuangkan dan mempertahankan persatuan Indonesia atau disingkat Perindo sebagaimana dikumandangkan pada 17 Agustus 1945," katanya.
"Membangun Indonesia sederhana, ciptakan sebanyak-banyaknya masyarakat produktif," ujar Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berdialog dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang, Rabu (14/9/2016).
Dia mengatakan, Indonesia belum siap menganut kapitalisme karena kesejahteraan dan pendidikan mayoritas masyarakat masih tertinggal. Akibatnya, kesenjangan kesejahteraan masyarakat terus melebar.
Begitu juga dengan pembangunan daerah yang selama ini hanya kota-kota besar saja yang terbangun dan mapan. "Ibaratnya, Indonesia itu bangunan yang sangat besar tapi pilarnya hanya beberapa, sehingga enggak bisa kokoh dan kuat. Pilarnya harus banyak," tegas ayah lima anak itu.
Indonesia, lanjut HT, harus banting setir dengan mengubah strategi pembangunan ekonominya. Pembangunan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah harus merata. "Daerah harus dibangun, sehingga tidak ada lagi masyarakat di daerah yang ke Jakarta, menumpuk dan kehidupannya tidak jelas," kata HT.
Menurutnya, Indonesia harus belajar dari Amerika Serikat (AS), China atau negara-negara maju lainnya. Mereka memberikan keberpihakan kepada masyarakat bawah dan melakukan pemerataan pembangunan antar daerah sebelum membuka diri terhadap kapitalisme atau pasar bebas.
"Jadi, masyarakatnya dibangun agar tumbuh, kesejahteraannya meningkat, negaranya kuat baru mereka buka ekonominya," terang dia.
Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Partai Perindo memiliki berbagai program untuk UMKM, petani, nelayan, salah satunya Gerobak Perindo yang menyasar pedagang kecil. Selain diberikan gerobak usaha, mereka mendapatkan pembinaan, pelatihan dan pendampingan dari kader partai berlambang rajawali itu di seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau masyarakat menjadi produktif, mereka akan menciptakan lapangan kerja dan memperbesar basis pembayar pajak," ungkap suami Liliana Tanoesoedibjo itu.
Sementara, pada kesempatan tersebut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia NTT I Gusti Made Putra Kusuma mengungkapkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI. "Kita perlu perjuangkan dan mempertahankan persatuan Indonesia atau disingkat Perindo sebagaimana dikumandangkan pada 17 Agustus 1945," katanya.
(izz)