Investasi Baja Galvanis Sokong Pertumbuhan Industri Otomotif

Jum'at, 16 September 2016 - 07:03 WIB
Investasi Baja Galvanis Sokong Pertumbuhan Industri Otomotif
Investasi Baja Galvanis Sokong Pertumbuhan Industri Otomotif
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan industri baja berefek ganda terhadap sektor industri nasional. Sebagai bahan baku dasar bagi banyak industri, baja menjadi industri prioritas dalam meningkatkan pengembangan industri nasional.

Sebagai informasi, konsumsi produk baja domestik meningkat setiap tahunnya. Dari sebesar 6 juta ton pada 2009, pada 2014 silam bertambah menjadi 12 juta ton. Angka tersebut diperkirakan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Salah satu yang berpengaruh besar atas konsumsi baja domestik ialah industri otomotif nasional. Tercatat, produksi kendaraan bermotor roda empat meningkat dari 465 ribu unit pada tahun 2009 menjadi 1,2 juta unit pada tahun 2014.

"Perkembangan produksi kendaraan bermotor merupakan peluang penting bagi industri besi baja, terutama komponen otomotif yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari baja,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meresmikan pabrik baja galvanis PT JFE Galvanizing Indonesia di Cikarang, dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Jumat (16/9/2016).

Airlangga menyampaikan, saat ini, terdapat sekitar 200 perusahaan industri baja nasional hulu dan hilir yang aktif di Indonesia. Seluruhnya menyerap lebih dari 350 ribu orang tenaga langsung serta memiliki utilisasi produksi sebesar 5 juta ton per tahun.

Dan untuk memenuhi permintaan baja domestik dan menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap baja impor, diperlukan banyak investasi baru di sektor baja.

“Pembangunan pabrik PT JFE Steel Galvanizing Indonesia diharapkan memberi kontribusi pada pemenuhan bahan baku baja dalam negeri, khususnya produk pelat baja canai dingin yang dilapisi (galvanized steel) untuk memenuhi kebutuhan produksi kendaraan roda empat,” papar Menperin.

Pabrik PT JFE Steel Galvanizing Indonesia (JSGI) yang didirikan investor Jepang, JFE Steel Corp menempati lahan 17,1 hektar di kawasan industri MM2100 Cikarang, Bekasi, dengan investasi USD300 juta. JSGI menghasilkan produk baja jenis galvannealed (GA) dan cold rolled (CR) steel dengan kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun.

Presiden Direktur JFE Steel Coorporation Japan, Koji Kakigi menyampaikan bahwa perusahaannya siap menjadi produsen pertama lembaran baja untuk kebutuhan industri otomotif di Indonesia. Selain itu, JSGI juga menyediakan lapangan kerja bagi 200 tenaga kerja langsung, dan tambahan peluang kerja secara tidak langsung untuk sekitar 100 orang.

Produk yang dihasilkan JSGI akan mengurangi impor CGL coil (baja berlapis zinc) sehingga diharapkan mampu memperkecil defisit pada neraca perdagangan. “Pendirian pabrik JSGI bertujuan mendukung dan melengkapi piramida industri otomotif di Indonesia sehingga bisnisnya semakin berkembang dan meningkatkan ekspor,” ujar Koji.

Koji juga menyampaikan apresiasi atas fasilitas tax allowance yang diberikan Pemerintah Indonesia dalam penanaman investasi tersebut. Saat ini, produk JSGI sedang menjalani proses material approval dan akan segera melakukan proses produksi sebenarnya. Selanjutnya, JSGI akan melakukan pembinaan sumber daya manusia di perusahaan tersebut untuk menunjang transfer teknologi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6422 seconds (0.1#10.140)