Semen Indonesia Bantu 940 Siswa Pendidikan Kesetaraan

Jum'at, 16 September 2016 - 20:02 WIB
Semen Indonesia Bantu...
Semen Indonesia Bantu 940 Siswa Pendidikan Kesetaraan
A A A
JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus berkomitmen mendukung pengembangan pendidikan kesetaraan di kawasan pabrik wilayah Kabupaten Rembang. Bentuk dukungan yang selama ini dilakukan telah mencapai Rp1,64 miliar.

Dukungan tersebut dengan menanggung biaya operasional siswa kejar Paket A, B, C, modul pembelajaran, honor tutor dan pengelola lembaga kesetaraan di wilayah tersebut.

"saat ini terdapat lima Pusat Kegiatan Belajar Masyaraat (PKBM) dan satu Lembaga Kursus dan Pelatihan yang kebutuhan operasionalnya ditanggung PT Semen Indonesia," kata Kepala Departemen CSR Semen Indonesia Wahjudi Heru dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Lima PKBM yang telah menjalin kerja sama dengan PT Semen Indonesia yaitu, Kecamatan Bulu (PKBM Ar-Rohman, PKBM Kadiwono), Kecamatan Gunem (PKBM Ajigeneng) Kecamatan Sale (PKBM Ngudikaweruh) dan PKBM Bina Remaja Kecamatan Pamotan. Sementara, satu LKP yang juga sudah menjalin kerja sama dengan PT Semen Indonesia adalah Siap Mandiri Desa Suntri Kecamatan Gunem.

Kasi Pendidikan Kesetaraan Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Agus Sugiyanto menyatakan, total ada 940 warga belajar yang mendapatkan bimbingan pendidikan kesetaraan dari lima PKBM dan satu LKP tersebut. Di luar angka itu, masih cukup banyak warga di Kecamatan Gunem yang belum mendapatkan pendidikan kesetaraan.

Berdasarkan data dari sejumlah pengelola PKBM dan LKP di sana, jumlah warga yang belum menikmati pendidikan kesetaraan diperkirakan masih akan terus ada hingga lima tahun ke depan.

"Peran pihak ketiga, termasuk dari PT Semen Indonesia dalam pengembangan pendidikan kesetaraan memang luar biasa. Mereka membantu saudara kita di wilayah ring 1 dan II pabrik semen yang dulu tidak menikmati pendidikan formal, bisa mengikuti pendidikan kesetaraan," jelas Agus.

Seorang warga belajar dari LKP Siap Mandiri dari Desa Sidomulyo Kecamatan Gunem, Abdul Rosyid mengatakan, dia mengikuti pendidikan kesetaraan Paket C merasa terbantu dengan materi kewirausahaan yang diberikan pengelola. Hal itu membutanya bisa mengembangkan pemasarkan usaha kerajinan tas yang selama ini sudah dia kerjakan.

"Di rumah saya memiliki usaha kerajinan tas. Dari pendidikan kesetaran, saya bisa belajar bagaimana memasarkan barang kerajinan. Saya juga bisa memperdalam teknik kerajinan sesuai bidang yang saya geluti," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1040 seconds (0.1#10.140)