Pemerintah Diminta Secepatnya Bentuk Holding BUMN Pangan
A
A
A
JAKARTA - Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu meminta pemerintah harus segera membentuk holding BUMN pangan. Pembentukan ini tidak perlu menunggu sehat terlebih dahulu, karena holding BUMN oangan lebih penting dari sektor lain.
Menurutnya, holding BUMN pangan akan menggerakkan ekonomi menjadi lebih baik. Bahkan suatu saat nanti Indonesia dapat kembali menjadi negara pengekspor pangan seperti 1980-1990-an.
"Saya tahu kondisinya (BUMN Pangan) terseok-seok, tapi jangan menunggu sehat dulu deh BUMN dengan tugas baru dan mekanisme pembiayaan yang baru pasti berangsur sehat. Artinya, supaya dia sehat, dikasih identitas baru dan tugas baru. Jadi, nanti dia bisa berbenah diri sendiri sambil jalan," kata dia di Jakarta, Sabtu (17/9/2016).
Untuk itu, Said mengaku yakin holding BUMN pangan dapat terbentuk dalam waktu dekat. Serta permasalahan dalam pengintegrasian lembaga tersebut bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
"Masalah-masalah seperti Semen Gresik yang jadi induk (perusahaan semen), lalu Semen Padang bilang dia lebih tua lebih pantas. Nah, masalah-masalah ini kita kasih waktu tiga bulan untuk diselesaikan dan agar dibentuk holding pangan ini. karena saya pikir ini masalah tinggal mekanismenya saja," terang Said Didu.
Sebelumnya beredar kabar, Perum Bulog disebut-sebut akan dijadikan induk dari holding BUMN pangan. Bulog membawahi beberapa BUMN sektor pangan di antaranya, produsen benih varietas PT Sang Hyang Seri (Persero), produsen beras PT Pertani (Persero), perusahaan logistik dan gudang PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesa (Persero).
Menurutnya, holding BUMN pangan akan menggerakkan ekonomi menjadi lebih baik. Bahkan suatu saat nanti Indonesia dapat kembali menjadi negara pengekspor pangan seperti 1980-1990-an.
"Saya tahu kondisinya (BUMN Pangan) terseok-seok, tapi jangan menunggu sehat dulu deh BUMN dengan tugas baru dan mekanisme pembiayaan yang baru pasti berangsur sehat. Artinya, supaya dia sehat, dikasih identitas baru dan tugas baru. Jadi, nanti dia bisa berbenah diri sendiri sambil jalan," kata dia di Jakarta, Sabtu (17/9/2016).
Untuk itu, Said mengaku yakin holding BUMN pangan dapat terbentuk dalam waktu dekat. Serta permasalahan dalam pengintegrasian lembaga tersebut bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
"Masalah-masalah seperti Semen Gresik yang jadi induk (perusahaan semen), lalu Semen Padang bilang dia lebih tua lebih pantas. Nah, masalah-masalah ini kita kasih waktu tiga bulan untuk diselesaikan dan agar dibentuk holding pangan ini. karena saya pikir ini masalah tinggal mekanismenya saja," terang Said Didu.
Sebelumnya beredar kabar, Perum Bulog disebut-sebut akan dijadikan induk dari holding BUMN pangan. Bulog membawahi beberapa BUMN sektor pangan di antaranya, produsen benih varietas PT Sang Hyang Seri (Persero), produsen beras PT Pertani (Persero), perusahaan logistik dan gudang PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesa (Persero).
(izz)