Holding BUMN Pangan Ditargetkan Rampung September 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI memastikan Holding BUMN Pangan akan diresmikan pada akhir September 2021. Saat ini proses harmonisasi payung hukum sejumlah anggota holding tengah dibidik Kementerian Teknis.
Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo menyabut, harmonisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait dengan merger atau penggabungan BUMN klaster pangan. Dimana, ada enam perusahaan pelat merah sejenis yang akan digabungkan. Misalnya, PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus dan Perum Perikanan Indonesia atau Perindo.
"Merger BUMN klaster pangan sejenis. Jadi ada enam BUMN klaster pangan, di perikanan ada Perinus dan Perindo itu merger, PT-nya sedang diharmonisasi, jadi menunggu tanda tangan Pak Presiden," ujar Arif dalam konferensi pers, Kamis (19/8/2021).
Proses harmonisasi RPP tersebut dibidik sejumlah Kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan yang diwakili Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Negara (Setneg), serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Untuk Kementerian Teknis, ada Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Targetnya, RPP perihal holding akan rampung pada minggu depan Agustus tahun ini. Setelahnya, akan diserahkan kepada Setneg untuk dipelajari dan ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Target holding bulan September 2021, hari ini kita kerja sama atau berkolaborasi dengan seluruh kementerian dan lembaga. Minggu depan itu adalah harmonisasi RPP untuk holding, nanti Kemenkumham, setelah itu prosesnya diajukan kembali ke Setneg nanti, untuk Presiden dibentuk holding," kata dia.
Tercatat ada delapan anggotanya holding diantaranya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT BGR Logistics (Persero), Perum Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), PT Garam (Persero), dan PT Berdikari (Persero).
Adapun progres yang sudah rampung saat ini berupa pemerseroan status hukum Perindo dari Perum menjadi Persero (PT). Perubahan status ini setelah Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menandatangani akta pendirian PT Perikanan Indonesia (Persero). RNI sebagai calon induk Holding BUMN Pangan pun sudah memiliki enam representative offices jaringan pemasaran internasional. Di mana, terdapat di China, Mesir, Taiwan, Dubai, Singapura dan Australia.
Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo menyabut, harmonisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait dengan merger atau penggabungan BUMN klaster pangan. Dimana, ada enam perusahaan pelat merah sejenis yang akan digabungkan. Misalnya, PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus dan Perum Perikanan Indonesia atau Perindo.
"Merger BUMN klaster pangan sejenis. Jadi ada enam BUMN klaster pangan, di perikanan ada Perinus dan Perindo itu merger, PT-nya sedang diharmonisasi, jadi menunggu tanda tangan Pak Presiden," ujar Arif dalam konferensi pers, Kamis (19/8/2021).
Proses harmonisasi RPP tersebut dibidik sejumlah Kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan yang diwakili Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Negara (Setneg), serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Untuk Kementerian Teknis, ada Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Targetnya, RPP perihal holding akan rampung pada minggu depan Agustus tahun ini. Setelahnya, akan diserahkan kepada Setneg untuk dipelajari dan ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Target holding bulan September 2021, hari ini kita kerja sama atau berkolaborasi dengan seluruh kementerian dan lembaga. Minggu depan itu adalah harmonisasi RPP untuk holding, nanti Kemenkumham, setelah itu prosesnya diajukan kembali ke Setneg nanti, untuk Presiden dibentuk holding," kata dia.
Tercatat ada delapan anggotanya holding diantaranya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT BGR Logistics (Persero), Perum Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), PT Garam (Persero), dan PT Berdikari (Persero).
Adapun progres yang sudah rampung saat ini berupa pemerseroan status hukum Perindo dari Perum menjadi Persero (PT). Perubahan status ini setelah Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menandatangani akta pendirian PT Perikanan Indonesia (Persero). RNI sebagai calon induk Holding BUMN Pangan pun sudah memiliki enam representative offices jaringan pemasaran internasional. Di mana, terdapat di China, Mesir, Taiwan, Dubai, Singapura dan Australia.
(nng)