Rupiah Diprediksi Bergerak Positif
A
A
A
JAKARTA - Pasca The Fed memutuskan menahan tingkat suku bunganya di level 0,5% membuat rupiah menguat signifikan pada perdagangan kemarin.
"Lalu, The Fed mengindikasikan adanya penahanan suku bunga hingga akhir tahun semakin membuat rupiah perkasa. Pelaku pasar juga merespons positif adanya pelonggaran kebijakan moneter oleh BI di level 5% sehingga mampu mengantarkan rupiah di area Rp13.090/USD," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Kini Reza memprediksi rupiah akan mencoba untuk bergerak menguji resisten di area Rp13.057/USD dan support Rp13.120/USD.
Sementara, setelah The Fed memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga AS di level 0,5%, laju mata uang dunia mayoritas menguat terhadap USD.
GBP-USD +0,96%, EUR-USD +0,53%, serta IDR-USD +0,34%. Hal tersebut direspon positif oleh para pelaku pasar setelah data-data ekonomi AS belum membaik sepenuhnya.
"Kondisi tersebut pun membuat laju rupiah terkonfirmasi bergerak di teritori positif," pungkasnya.
"Lalu, The Fed mengindikasikan adanya penahanan suku bunga hingga akhir tahun semakin membuat rupiah perkasa. Pelaku pasar juga merespons positif adanya pelonggaran kebijakan moneter oleh BI di level 5% sehingga mampu mengantarkan rupiah di area Rp13.090/USD," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Kini Reza memprediksi rupiah akan mencoba untuk bergerak menguji resisten di area Rp13.057/USD dan support Rp13.120/USD.
Sementara, setelah The Fed memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga AS di level 0,5%, laju mata uang dunia mayoritas menguat terhadap USD.
GBP-USD +0,96%, EUR-USD +0,53%, serta IDR-USD +0,34%. Hal tersebut direspon positif oleh para pelaku pasar setelah data-data ekonomi AS belum membaik sepenuhnya.
"Kondisi tersebut pun membuat laju rupiah terkonfirmasi bergerak di teritori positif," pungkasnya.
(ven)