Faisal Basri Sebut Pertamina Lebih Keren dari Shell
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Faisal Basri menilai PT Pertamina lebih keren dari perusahaan minyak dan gas (migas) asal Belanda, Shell. Alasannya, karena harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina mampu bersaing dengan kualitas yang tidak jauh berbeda.
(Baca: Faisal Basri: Harga BBM Seharusnya Turun 1 Oktober)
"Pertamina keren loh. Di lain pihak Shell jual setara pertamax Rp7.800/liter. Sementara, pertamax Pertamina cuma Rp7.350," ujarnya di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Faisal mengatakan, Pertamina sebaiknya menghapus BBM jenis premium dan pertalite yang masing-masing beroktan 88 dan 90 agar sesuai standar Euro 4. Sehingga, perusahaan pelat merah ini bisa memenuhi kebutuhan skala internasional seperti Shell yang tidak menjual BBM dengan oktan di bawah 92.
"Hapus premium jangan terus keluarkan pertalite, enggak sesuai Euro 4, kita masih pakai Euro 2. Di dunia enggak ada standar harganya, ini buatnya dicampur saja, barang yang enggak pantas ada di pasar," kata dia.
Menurutnya, pom bensin Shell yang sekarang mulai sepi pengunjung juga dikarenakan harganya yang tinggi. Konsumen dinilai lebih memilih membeli pertamax milik Pertama.
"Jadi, saya punya keyakinan di pom bensin Shell mulai sepi karena beralih ke pertamax. Jadi, ayo percepat matikan premium barang jelek ini, rakyat Indonesia terlalu miskin beli premium, maksud saya dia beli premium pembakaran mobil tidak maksimal, boros," pungkas Faisal.
(Baca: Faisal Basri: Harga BBM Seharusnya Turun 1 Oktober)
"Pertamina keren loh. Di lain pihak Shell jual setara pertamax Rp7.800/liter. Sementara, pertamax Pertamina cuma Rp7.350," ujarnya di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Faisal mengatakan, Pertamina sebaiknya menghapus BBM jenis premium dan pertalite yang masing-masing beroktan 88 dan 90 agar sesuai standar Euro 4. Sehingga, perusahaan pelat merah ini bisa memenuhi kebutuhan skala internasional seperti Shell yang tidak menjual BBM dengan oktan di bawah 92.
"Hapus premium jangan terus keluarkan pertalite, enggak sesuai Euro 4, kita masih pakai Euro 2. Di dunia enggak ada standar harganya, ini buatnya dicampur saja, barang yang enggak pantas ada di pasar," kata dia.
Menurutnya, pom bensin Shell yang sekarang mulai sepi pengunjung juga dikarenakan harganya yang tinggi. Konsumen dinilai lebih memilih membeli pertamax milik Pertama.
"Jadi, saya punya keyakinan di pom bensin Shell mulai sepi karena beralih ke pertamax. Jadi, ayo percepat matikan premium barang jelek ini, rakyat Indonesia terlalu miskin beli premium, maksud saya dia beli premium pembakaran mobil tidak maksimal, boros," pungkas Faisal.
(izz)