Kejar Target Pajak, Sri Mulyani Suruh Anak Buah Kerja Keras
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta anak buahnya bekerja lebih keras. Hal ini dilakukan untuk mengejar target penerimaan pajak yang realisasinya baru mencapai 55%.
Wanita yang akrab disapa Ani ini menjelaskan, strategi yang akan diusung pemerintah yakni bertemu dengan para wajib pajak (WP) yang memiliki potensi. Sehingga, bisa meningkatkan jumlah basis pajak di Indonesia.
"Strategi sama (pada kuartal IV) yakni melihat potensi penerimaan, pertemuan dengan para wajib pajak yang berpotensi dan memberi semangat kepada anak buah supaya tidak menyerah, yang paling penting itu," ujarnya di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Kendati penerimaan pajak baru terealisasi 55%, Ani menegaskan tidak ada perubahan target. Pemerintah masih tetap mengusahakan semaksimal mungkin. "Kan sudah dijawab berkali-kali enggak ada angka baru. Itu kita tetap usahakan," katanya.
(Baca: Naik Pitam, Sri Mulyani Ancam Pecat Pegawai yang Main Anggaran)
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi melaporkan penerimaan pajak pada tahun ini telah mencapai 55% atau sekitar lebih dari Rp700 triliun dari target yang ditetapkan dalam APBNP 2016.
"Jumlahnya lebih dari Rp700 triliun. Ada PPh nonmigas Rp431,7 triliun, PPN Rp252,5 triliun, lalu migas Rp24,5 triliun," kata Ken.
Menurutnya, total penerimaan ini sampai semalam, jauh lebih besar dibanding penerimaan pada periode sama tahun lalu, yakni meningkat sebesar 13,7%. Meski demikian, dalam realisasinya penerimaan yang berkaitan dengan kegiatan neraca perdagangan menurun, yakni pada impor.
Ken beralasan, kondisi ini akibat dari belum stabilnya kondisi ekonomi global yang mengakibatkan harga komoditas masih rendah. "Untuk impor kita turun. Karena masih melemahnya ekonomi global, meskipun secara akumulasi penerimaan kita tumbuh jika dibanding periode yang sama tahun lalu," pungkasnya.
Wanita yang akrab disapa Ani ini menjelaskan, strategi yang akan diusung pemerintah yakni bertemu dengan para wajib pajak (WP) yang memiliki potensi. Sehingga, bisa meningkatkan jumlah basis pajak di Indonesia.
"Strategi sama (pada kuartal IV) yakni melihat potensi penerimaan, pertemuan dengan para wajib pajak yang berpotensi dan memberi semangat kepada anak buah supaya tidak menyerah, yang paling penting itu," ujarnya di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Kendati penerimaan pajak baru terealisasi 55%, Ani menegaskan tidak ada perubahan target. Pemerintah masih tetap mengusahakan semaksimal mungkin. "Kan sudah dijawab berkali-kali enggak ada angka baru. Itu kita tetap usahakan," katanya.
(Baca: Naik Pitam, Sri Mulyani Ancam Pecat Pegawai yang Main Anggaran)
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi melaporkan penerimaan pajak pada tahun ini telah mencapai 55% atau sekitar lebih dari Rp700 triliun dari target yang ditetapkan dalam APBNP 2016.
"Jumlahnya lebih dari Rp700 triliun. Ada PPh nonmigas Rp431,7 triliun, PPN Rp252,5 triliun, lalu migas Rp24,5 triliun," kata Ken.
Menurutnya, total penerimaan ini sampai semalam, jauh lebih besar dibanding penerimaan pada periode sama tahun lalu, yakni meningkat sebesar 13,7%. Meski demikian, dalam realisasinya penerimaan yang berkaitan dengan kegiatan neraca perdagangan menurun, yakni pada impor.
Ken beralasan, kondisi ini akibat dari belum stabilnya kondisi ekonomi global yang mengakibatkan harga komoditas masih rendah. "Untuk impor kita turun. Karena masih melemahnya ekonomi global, meskipun secara akumulasi penerimaan kita tumbuh jika dibanding periode yang sama tahun lalu," pungkasnya.
(dmd)