BEI: Banyak Investor Jual Saham Buat Bayar Tebusan Tax Amnesty
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, banyak investor yang menjual sahamnya untuk membayar uang tebusan tax amnesty (pengampunan pajak). Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengungkapkan hal tersebut berdasarkan cerita para investor kepada dirinya.
"Jadi ada yang bilang dia jual saham untuk bayar uang tebusan tax amnesty," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Tito menjelaskan, aliran dana ke pasar modal dari luar negeri masih tinggi hingga membuat rupiah menguat. Namun, di dalam negeri diperkirakan akan terjadi banyak penjualan saham untuk membayar tebusan tax amnesty.
"Rupiah menguat, uang masuk banyak tapi memang sampai 30 September ini ketat jual saham buat tax amnesty. Kan uang tebusan itu totalnya sudah Rp73 triliun," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, begitu uang repatriasi masuk maka akan mengimbangi lepasnya dana di pasar saham untuk uang tebusan tax amnesty. Sehingga dana yang ditarik dari pasar modal akan kembali lagi.
"Begitu uang masuk ke dalam dari dana repatriasi, investasi masuk sebagian ke pasar modal. Balik lagi meski sampai akhir September agak ketat, tapi sesudah itu mulus, uang sudah diinvestasikan masuk, dana masuk pasar modal akan bertambah," jelasnya.
"Jadi ada yang bilang dia jual saham untuk bayar uang tebusan tax amnesty," ujarnya di Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Tito menjelaskan, aliran dana ke pasar modal dari luar negeri masih tinggi hingga membuat rupiah menguat. Namun, di dalam negeri diperkirakan akan terjadi banyak penjualan saham untuk membayar tebusan tax amnesty.
"Rupiah menguat, uang masuk banyak tapi memang sampai 30 September ini ketat jual saham buat tax amnesty. Kan uang tebusan itu totalnya sudah Rp73 triliun," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, begitu uang repatriasi masuk maka akan mengimbangi lepasnya dana di pasar saham untuk uang tebusan tax amnesty. Sehingga dana yang ditarik dari pasar modal akan kembali lagi.
"Begitu uang masuk ke dalam dari dana repatriasi, investasi masuk sebagian ke pasar modal. Balik lagi meski sampai akhir September agak ketat, tapi sesudah itu mulus, uang sudah diinvestasikan masuk, dana masuk pasar modal akan bertambah," jelasnya.
(dmd)