Bekraf Latih 50 Pelaku Usaha Kreatif di Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Untuk meningkatan produksi dan jasa kreatif, 50 pelaku usaha ekonomi kreatif di Yogyakarta mendapat pelatihan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri bekerja sama dengan Bukalapak.
Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf, Sappe Sirait mengatakan, para pelaku usaha ekonomi kreatif/UKM adalah jantung penggerak perekonomian Indonesia. Mereka memberi kontribusi serta andil bagi badan usaha dan penyerapan tenaga kerja secara nasional.
"Melalui program ini, Bekraf dan Bukalapak terus mendorong para pelaku usaha mikro di bidang ekonomi kreatif memperluas pasar untuk kreasinya dengan signifikan," katanya di Novotel Yogyakarta, Jumat (30/9/2016).
Menurutnya, para pelaku usaha ekonomi kreatif saat ini telah semakin berkembang dengan adanya platform e-dagang yang dihasilkan sebagai sarana promosi dan publikasi produk dan jasa kreatif.
Selanjutnya perlu dukungan bagi mereka untuk menggunakan dan pemanfaatan digital agar terus terhubung. Bekraf merasa yakin pasar produk ekonomi kreatif Indonesia akan meningkat.
"Tidak hanya dari segi produk yang kreatif, juga bagaimana cara pemasaran yang kreatif agar bisa menjadi lebih unggul dan tercipta ekosistem kompetisi yang sehat," tandasnya.
Tujuannya digelar pelatihan ini untuk memfasilitasi pelaku usaha ekonomi kreatif di tengah kemajuan era teknologi. Menurutnya, para pelaku usaha harus mampu membidik peluang secara tepat dalam memanfaatkan teknologi, mengembangkan pemasarannya agar menjangkau pasar yang lebih luas dengan melibatkan marketplace yang telah dianggap cukup berhasil.
"Dengan begitu kualitas pelaku usaha ekonomi kreatif akan semakin baik sehingga mampu bersaing di pasar ASEAN maupun global," tandasnya.
Mentor dari Bukalapak memberikan tiga materi pelatihan, yaitu cara memasarkan, mempromosikan produk, dan jasa kreatif dengan memanfaatkan platform marketplace, diantaranya tips foto produk, copywriting, dan promosi.
Head of Business Partner Bukalapak, Rahmat Danu Andika mengatakan, saat ini pihaknya memiliki penggerak pelapak yang tersebar di 130 daerah di Indonesia. Penggerak Pelapak bertugas menjaring jumlah pelapak baru, meningkatkan penjualan online para pelaku UKM, meningkatkan kualitas pelapak baru agar dapat bersaing di pasar online, serta pembinaan kepada pelaku UKM.
"Bukalapak juga memiliki anggota komunitas yang tersebar di lebih dari 30 kota di Indonesia. Dengan begitu pembinaan UKM di daerah-daerah diharapkan semakin terintegrasi," katanya.
Sebelum di Yogyakarta, kegiatan serupa sudah digelar di Bali dan Semarang. Tiga kota lain menyusul, yakni Pontianak, Palembang, dan Malang. Enam kota itu dipilih karena pelaku ekonomi kreatif perlu ditingkatkan.
Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf, Sappe Sirait mengatakan, para pelaku usaha ekonomi kreatif/UKM adalah jantung penggerak perekonomian Indonesia. Mereka memberi kontribusi serta andil bagi badan usaha dan penyerapan tenaga kerja secara nasional.
"Melalui program ini, Bekraf dan Bukalapak terus mendorong para pelaku usaha mikro di bidang ekonomi kreatif memperluas pasar untuk kreasinya dengan signifikan," katanya di Novotel Yogyakarta, Jumat (30/9/2016).
Menurutnya, para pelaku usaha ekonomi kreatif saat ini telah semakin berkembang dengan adanya platform e-dagang yang dihasilkan sebagai sarana promosi dan publikasi produk dan jasa kreatif.
Selanjutnya perlu dukungan bagi mereka untuk menggunakan dan pemanfaatan digital agar terus terhubung. Bekraf merasa yakin pasar produk ekonomi kreatif Indonesia akan meningkat.
"Tidak hanya dari segi produk yang kreatif, juga bagaimana cara pemasaran yang kreatif agar bisa menjadi lebih unggul dan tercipta ekosistem kompetisi yang sehat," tandasnya.
Tujuannya digelar pelatihan ini untuk memfasilitasi pelaku usaha ekonomi kreatif di tengah kemajuan era teknologi. Menurutnya, para pelaku usaha harus mampu membidik peluang secara tepat dalam memanfaatkan teknologi, mengembangkan pemasarannya agar menjangkau pasar yang lebih luas dengan melibatkan marketplace yang telah dianggap cukup berhasil.
"Dengan begitu kualitas pelaku usaha ekonomi kreatif akan semakin baik sehingga mampu bersaing di pasar ASEAN maupun global," tandasnya.
Mentor dari Bukalapak memberikan tiga materi pelatihan, yaitu cara memasarkan, mempromosikan produk, dan jasa kreatif dengan memanfaatkan platform marketplace, diantaranya tips foto produk, copywriting, dan promosi.
Head of Business Partner Bukalapak, Rahmat Danu Andika mengatakan, saat ini pihaknya memiliki penggerak pelapak yang tersebar di 130 daerah di Indonesia. Penggerak Pelapak bertugas menjaring jumlah pelapak baru, meningkatkan penjualan online para pelaku UKM, meningkatkan kualitas pelapak baru agar dapat bersaing di pasar online, serta pembinaan kepada pelaku UKM.
"Bukalapak juga memiliki anggota komunitas yang tersebar di lebih dari 30 kota di Indonesia. Dengan begitu pembinaan UKM di daerah-daerah diharapkan semakin terintegrasi," katanya.
Sebelum di Yogyakarta, kegiatan serupa sudah digelar di Bali dan Semarang. Tiga kota lain menyusul, yakni Pontianak, Palembang, dan Malang. Enam kota itu dipilih karena pelaku ekonomi kreatif perlu ditingkatkan.
(ven)