Inflasi Rendah, Ruang Suku Bunga Turun Makin Terbuka
A
A
A
JAKARTA - Angka inflasi tercatat masih rendah hingga September tahun ini sebesar 3,07% secara year on year. Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, hasil tersebut dapat makin membuka ruang turunnya suku bunga Bank Indonesia (BI rate).
Darmin menjelaskan, pemerintah hanya bisa memberikan pandangan terkait persoalan suku bunga. Keputusan terakhir tetap ada di BI. "Ruang masih ada terus. Tinggal BI gimana hitungnya," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Sementara, kata dia, ruang pelonggaran suku bunga juga bisa dilakukan bank komersial karena likuiditas mulai membaik. Membaiknya likuiditas ini didorong hasil positif yang diperoleh dari program tax amnesty.
"Ada dengan tax amnesty juga baik. Itu akan membuat likuiditas baik. Kalau likuiditas baik ya ruang baik, so far baik-baik saja," kata Darmin.
Mantan gubernur BI ini menambahkan, angka inflasi yang baru saja diumumkan hari ini masih tidak berbeda jauh trennya dari bulan lalu. "Inflasi bulan ini polanya sama saja dengan bulan lalu. Ya memang musimnya agak baik, produksi berasnya juga baik. Sehingga inflasi agak rendah," pungkasnya.
Sebelumnya, BPS mengumumkan September tahun ini terjadi inflasi sebesar 0,22%. Untuk inflasi tahun kalender 2016 mencapai 1,97%, inflasi tahun ke tahun 3,07% dan inflasi inti tahun ke tahun sebesar 3,21%.
(Baca: BPS Catat Inflasi September 0,22%, Tertinggi di Sibolga)
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, dengan memperhatikan inflasi tahun kalender, maka diharapkan tiga bulan ke depan, angka inflasi tetap terkendali dan stabil, meskipun Desember pasti ada kenaikan luar biasa.
"Sehinga kami harapkan, target inflasi pemerintah terpenuhi hingga akhir tahun, karena jika dilihat selama Januari-September 2016, inflasi tahunan masih di bawah inflasi 2015. Sehingga, tahun ini jauh lebih baik," kata dia hari ini.
Darmin menjelaskan, pemerintah hanya bisa memberikan pandangan terkait persoalan suku bunga. Keputusan terakhir tetap ada di BI. "Ruang masih ada terus. Tinggal BI gimana hitungnya," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Sementara, kata dia, ruang pelonggaran suku bunga juga bisa dilakukan bank komersial karena likuiditas mulai membaik. Membaiknya likuiditas ini didorong hasil positif yang diperoleh dari program tax amnesty.
"Ada dengan tax amnesty juga baik. Itu akan membuat likuiditas baik. Kalau likuiditas baik ya ruang baik, so far baik-baik saja," kata Darmin.
Mantan gubernur BI ini menambahkan, angka inflasi yang baru saja diumumkan hari ini masih tidak berbeda jauh trennya dari bulan lalu. "Inflasi bulan ini polanya sama saja dengan bulan lalu. Ya memang musimnya agak baik, produksi berasnya juga baik. Sehingga inflasi agak rendah," pungkasnya.
Sebelumnya, BPS mengumumkan September tahun ini terjadi inflasi sebesar 0,22%. Untuk inflasi tahun kalender 2016 mencapai 1,97%, inflasi tahun ke tahun 3,07% dan inflasi inti tahun ke tahun sebesar 3,21%.
(Baca: BPS Catat Inflasi September 0,22%, Tertinggi di Sibolga)
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, dengan memperhatikan inflasi tahun kalender, maka diharapkan tiga bulan ke depan, angka inflasi tetap terkendali dan stabil, meskipun Desember pasti ada kenaikan luar biasa.
"Sehinga kami harapkan, target inflasi pemerintah terpenuhi hingga akhir tahun, karena jika dilihat selama Januari-September 2016, inflasi tahunan masih di bawah inflasi 2015. Sehingga, tahun ini jauh lebih baik," kata dia hari ini.
(izz)