Lebih Murah dari LPG, Pertamina Pasarkan LNG Secara Ritel

Jum'at, 07 Oktober 2016 - 20:29 WIB
Lebih Murah dari LPG,...
Lebih Murah dari LPG, Pertamina Pasarkan LNG Secara Ritel
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mulai gencar memasarkan penggunaan gas alam cair (liquified natural gas/LNG) ke restoran dan pusat perbelanjaan. Pasalnya, penggunaan LNG diklaim lebih murah dan aman dibandingkan LPG (liquified petroleum gas).

Vice President LNG Pertamina Didik Sasongko Widi mengatakan, sebelumnya LNG hanya dijual untuk kebutuhan besar saja. Namun lima tahun belakangan telah diperkenalkan untuk kebutuhan ritel.

"Lima tahun terakhir mulai ada ritel LNG, bahkan truk, bus hingga mobil pribadi memakai LNG," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Saat ini, beberapa restoran dan pusat perbelanjaan di Balikpapan telah menggunakan LNG yang dipasok Pertamina. Memang kapasitasnya belum sebesar LPG 3 kilogram (kg), yaitu hanya sekitar 150 liter. (Baca: Pertamina Siap Pasok Bahan Bakar untuk Kereta Api)

"Sekarang sudah mulai kecil-kecil sekitar 150 liter. Kenapa enggak ada yang 3 kg, karena LNG ini kontainernya enggak seperti LPG. Lebih mahal kontainernya," terang dia.

Menurutnya, menggunakan LNG juga lebih aman dan massa jenisnya lebih ringan dari udara sehingga saat terjadi kebocoran gas akan keluar ke atas. Sementara massa jenis LPG lebih berat dari udara, saat terjadi kebocoran gas akan terkumpul di bawah dan mudah menyambar jika terbakar.

"Untungnya LNG lebih aman dari LPG. Karena dia ringan, sehingga kalau bocor langsung gasnya ke atas, kalau ada ventilasi ya keluar. Jadi relatif lebih aman menggunakan LNG. Kalau LPG kalau ada kebocoran, gas akan terkumpul di bawah dan kalau terbakar kita bisa terbakar," terang Didik.

Namun, saat ini LNG masih memiliki kendala dimana infrastruktur gasnya harus bagus. Dan untuk harga, tambah Didik, juga relatif murah sekitar USD1 per MMBTU (million British thermal units) dari harga solar. "Kalau LPG kan lebih mahal dari solar. Tapi jangan dibandingkan dengan LPG 3 kg, itu enggak bisa dibandingkan," ucapnya.

Karena itu, dia berharap ke depannya gas alam cair ini dapat dikembangkan secara massal. Dengan begitu, perseroan dapat menggeser penggunaan LPG yang notabenenya lebih mahal dibanding LNG.

"Kalau kita kembangkan secara massal, kita berharap untuk mengganti LPG. Kan LPG lebih mahal dan impor, kalau suatu saat Indonesia impor LNG, tapi tetap saja lebih murah dari LPG," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6570 seconds (0.1#10.140)