Pelindo II Ingin Jadi Operator Pelabuhan Kelas Dunia 2020

Sabtu, 08 Oktober 2016 - 13:51 WIB
Pelindo II Ingin Jadi...
Pelindo II Ingin Jadi Operator Pelabuhan Kelas Dunia 2020
A A A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) telah melakukan penajaman visi perusahaan, yaitu untuk menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia, unggul pada operasional dan pelayanan. Untuk mencapainya, perusahaan telah menyusun corporate roadmap tahun 2016-2018 (untuk jangka pendek) dan 2019-2020 (jangka menengah) untuk mencapai sustainable superior performance untuk kemudian menjadi operator pelabuhan berkelas internasional.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, fokus perusahaan pada tahun ini adalah untuk melaksanakan program- program dengan tema fit-in infrastructure. Ini sebagai pondasi untuk pengembangan perusahaan tahap selanjutnya.

"Secara konsisten, perusahaan terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan berbagai aspek untuk secara bertahap menghadirkan pelayanan yang cepat, mudah diakses, fasilitas fisik yang memadai, dan ramah terhadap stakeholders," ujarnya di Bandung.

Fasilitas yang dibangun yakni melalui beberapa proyek pengembangan pelabuhan, kata dia, seperti Terminal Kalibaru atau New Priok di mana Container Terminal 1 (CTI) yang telah resmi beroperasi secara komersial pada pertengahan Agustus 2016.

Terminal Petikemas Kalibaru, lanjut Elvyn, merupakan pembangunan Fase lA Terminal Kalibaru atau New Priok. Fase I pembangunan Terminal Kalibaru terdiri atas tiga terminal petikemas dan dua terminal produk.

"Pembangunan Fase 2 Terminal Kalibaru akan dilaksanakan setelah pengoperasian Fase l Terminal Kalibaru. Ketika keseluruhan proyek telah selesai akan ada total tujuh terminal petikemas dan dua terminal produk dengan area pendukungnya yang memiliki total area 411 Ha," katanya.

Selain Terminal Kalibaru, Pelindo II terbuka untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan pengoperasan Pelabuhan Patimban, Subang maupun pelabuhan-pelabuhan lain yang dapat rnemngkatkan konektivitas nasional. Upaya perusahaan menjajaki kerjasama dengan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan terkait Pengelolaan dan Pengoperasian Pelabuhan Unit Pengelola Teknis (UPT) atau UPP dilakukan secara bertahap.

"Untuk tahun 2016, prioritas adalah pada Pelabuhan Sintete, Kalimantan Barat dan Pelabuhan Agats, Papua," pungkasnya.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5314 seconds (0.1#10.140)