Penjualan Eceran Agustus Alami Peningkatan
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat secara tahunan penjualan eceran mengalami peningkatan berdasarkan Survei Penjualan Eceran Agustus 2016. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2016 yang tumbuh 14,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 6,3% (yoy) pada Juli 2016.
Peningkatan penjualan ritel terjadi pada sebagian besar kelompok barang, baik kelompok makanan maupun non makanan. "Secara regional, pertumbuhan penjualan eceran tertinggi terjadi di Denpasar," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta.
Sedangkan pada September 2016, penjualan eceran diperkirakan masih tumbuh meningkat. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan IPR September 2016 yang sebesar 15,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (14,4%, yoy).
Tirta menerangkan peningkatan penjualan eceran diperkirakan terjadi pada mayoritas kelompok barang, kecuali peralatan informasi dan komunikasi. Kelompok makanan diperkirakan tumbuh 17,4% (yoy), lebih tinggi dari 16,2% (yoy) pada Agustus 2016.
"Pada kelompok non makanan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesoris (28,1%, yoy), diikuti oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (20,3%, yoy), terutama disebabkan oleh penjualan produk elektronik (selain audio/video)," paparnya.
Peningkatan penjualan ritel terjadi pada sebagian besar kelompok barang, baik kelompok makanan maupun non makanan. "Secara regional, pertumbuhan penjualan eceran tertinggi terjadi di Denpasar," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta.
Sedangkan pada September 2016, penjualan eceran diperkirakan masih tumbuh meningkat. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan IPR September 2016 yang sebesar 15,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (14,4%, yoy).
Tirta menerangkan peningkatan penjualan eceran diperkirakan terjadi pada mayoritas kelompok barang, kecuali peralatan informasi dan komunikasi. Kelompok makanan diperkirakan tumbuh 17,4% (yoy), lebih tinggi dari 16,2% (yoy) pada Agustus 2016.
"Pada kelompok non makanan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesoris (28,1%, yoy), diikuti oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (20,3%, yoy), terutama disebabkan oleh penjualan produk elektronik (selain audio/video)," paparnya.
(akr)