Konsorsium Pertamina Berpeluang Menang Tender PLTGU Jawa 1
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mempunyai peluang besar memenangkan tender Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1, setelah dikabarkan menawarkan harga paling murah dalam tender PLTGU Jawa 1 yang digelar PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Konsorsium Pertamina bersama Marubeni Corporation menawarkan harga yang rendah dibandingkan peserta lain.
"Berdasarkan informasi yang saya peroleh dan telah beredar di kalangan independent power producer (IPP), terdapat selisih cukup besar antara konsorsium tersebut,” ungkap Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Dia menambahkan sebagai ilustrasi, harga listrik yang ditawarkan konsorsium Pertamina ke PLN untuk proyek PLTGU Jawa I ‘hanya’ USD 0,055 per kWh, kemudian konsorsium Adaro USD 0,064 per kWh, dan konsorsium Mitsubishi menawarkan USD 0,065 per kWh.
Rendahnya tawaran diyakini akan membuat konsorsium Pertamina memenangkan tender tersebut. PLTGU Jawa 1 sendiri diketahui akan dibangun dengan kapasitas 2 x 800 megawatt (MW) dengan nilai investasi ditaksir mencapai USD2 miliar atau sekitar Rp26 triliun.
Seperti diketahui, konsorsium Pertamina dan Marubeni Corporation harus bertarung dengan konsorsium lain seperti konsorsium PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) - PT Rukun Raharja Tbk-JERA dan Mitsubishi Corporation serta konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd. Sedangkan PT Medco Power Generation Indonesia bersama Nebras Power dan Korea Electric Power Corporation (Kepco) telah gugur.
"Saya berharap PLN tidak membatalkan tender ini seperti kasus tender PLTU Jawa 5. Dari sisi harga dan kompentesi, konsorsium Pertamina sangat layak ditunjuk sebagai pemenangnya, meskipun diawal proses tender terkesan ada upaya untuk menyingkirkan konsorsium Pertamina,” tutup Yusri.
Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, konsorsium Pertamina dikabarkan memberikan harga termurah. “PLN kabarnya telah melakukan evaluasi harga terhadap tender pembangkit berkapasitas 2 x 800 megawatt (MW) tersebut. Evaluasi konon dilakukan akhir September lalu,” ujar dia.
Di sisi lain Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menerangkan, konsorsium Pertamina merupakan pihak yang paling siap membangun PLTGU Jawa 1. “Pertamina dan mitranya saya kira punya pengalaman dan juga finansial yang cukup untuk menggarap proyek PLTGU Jawa 1,” kata dia.
"Berdasarkan informasi yang saya peroleh dan telah beredar di kalangan independent power producer (IPP), terdapat selisih cukup besar antara konsorsium tersebut,” ungkap Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Dia menambahkan sebagai ilustrasi, harga listrik yang ditawarkan konsorsium Pertamina ke PLN untuk proyek PLTGU Jawa I ‘hanya’ USD 0,055 per kWh, kemudian konsorsium Adaro USD 0,064 per kWh, dan konsorsium Mitsubishi menawarkan USD 0,065 per kWh.
Rendahnya tawaran diyakini akan membuat konsorsium Pertamina memenangkan tender tersebut. PLTGU Jawa 1 sendiri diketahui akan dibangun dengan kapasitas 2 x 800 megawatt (MW) dengan nilai investasi ditaksir mencapai USD2 miliar atau sekitar Rp26 triliun.
Seperti diketahui, konsorsium Pertamina dan Marubeni Corporation harus bertarung dengan konsorsium lain seperti konsorsium PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) - PT Rukun Raharja Tbk-JERA dan Mitsubishi Corporation serta konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd. Sedangkan PT Medco Power Generation Indonesia bersama Nebras Power dan Korea Electric Power Corporation (Kepco) telah gugur.
"Saya berharap PLN tidak membatalkan tender ini seperti kasus tender PLTU Jawa 5. Dari sisi harga dan kompentesi, konsorsium Pertamina sangat layak ditunjuk sebagai pemenangnya, meskipun diawal proses tender terkesan ada upaya untuk menyingkirkan konsorsium Pertamina,” tutup Yusri.
Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, konsorsium Pertamina dikabarkan memberikan harga termurah. “PLN kabarnya telah melakukan evaluasi harga terhadap tender pembangkit berkapasitas 2 x 800 megawatt (MW) tersebut. Evaluasi konon dilakukan akhir September lalu,” ujar dia.
Di sisi lain Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menerangkan, konsorsium Pertamina merupakan pihak yang paling siap membangun PLTGU Jawa 1. “Pertamina dan mitranya saya kira punya pengalaman dan juga finansial yang cukup untuk menggarap proyek PLTGU Jawa 1,” kata dia.
(akr)