PLN Jamin Penuhi Kebutuhan Listrik Industri
A
A
A
SEMARANG - Permintaan listrik untuk kebutuhan industri di Jawa Tengah terus mengalami pertumbuhan, seiring dengan terus bertambah dan dibangunnya pabrik-pabrik baru di Jawa Tengah. Dengan semakin tingginya permintaan listrik untuk Industri, PT PLN Persero, terus meningkatkan infrastruktur dengan membangun pembangkit sebesar 8000 mega watt, di Jawa Tengah.
Direktur Bisnis PT PLN Regional Jawa Bagian Tengah Nasri Sebayang mengatakan, saat tahap pembangunan pembangkit 8000 MW sudah masuk tahap konstruksi. Akan dibangun pula jaringan transmisi 500 KV sistem utara Jawa mulai dari Tanjung Jati B di Jepara sampai Bekasi dengan panjang lebih dari 600 km.
“Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan Jawa-Bali, khususnya di Jawa Tengah,” katanya, di sela-sela sarasehan dalam rangka Hari Listrik Nasional ke 71 bertajuk 'Menggayung Sinergi guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah' di Semarang.
Dia menjelaskan, saat ini rasio elektrifikasi wilayah Jawa Tengah dan DIY mencapai 91,96% dengan rincian rasio elektrifikasi DIY 87,51% dan Jawa Tengah yang telah mencapai 92,5 %. PLN menurutnya terus berupaya agar rasio elektrifikasi bisa mencapai 100% pada 2019.
PLN sendiri berharap proyek listrik 35.000 MW yang saat ini dicanangkan pemerintah dapat didukung oleh seluruh pihak. “Ketersediaan listrik ini diharapkan dapat memacu produktifitas industri dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Tengah,” lanjutnya.
Lebih lanjut dia menerangkan saat ini beberapa perusahaan besar seperti Semen Indonesia di Rembang, PT Asia Pasific Fibers di Kendal, PT Sinar Tambang Arthalestari di Ajibaran, dan PT Rayon Utama Makmur di Sukoharjo adalah perusahaan yang baru bekerja sama dengan PLN. “Beberapa perusahaan besar dalam waktu dekat juga akan kita pasang,” papar dia.
Sementara Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah Heru Sudjatmoko memaparkan kondisi perekonomian di Jawa Tengah, dimana pertumbuhan ekonominya dapat mencapai 5,75% year on year. “Diharapkan pertumbuhan investasi di Jawa Tengah diikuti oleh PLN. Sudah pasti PLN bisa memenuhinya jika Jawa Tengah memerlukan kapasitas yang besar. Kalau PLN kesulitan lahan, kita carikan,” ujar Heru.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan launching unit pelaksana baru dari PLN Distribusi Jateng dan DIY yaitu PLN Area Demak. Selama ini, PLN Demak merupakan sub unit pelaksana atau rayon yang berada di bawah PLN Area Semarang. Dari 2011 hingga 2015, Rayon Demak mengalami pertumbuhan pelanggan mencapai 49,88% dengan penjualan mencapai 43,25%.
“Terhitung mulai hari ini, secara operasional, PLN Rayon Demak ditingkatkan status organisasinya menjadi PLN Area Demak yang meliputi empat rayon, yaitu Rayon Demak Kota, Rayon Purwodadi, Rayon Tegowanu dan Rayon Wirosari,” ujar General Manager PLN DJTY Dwi Kusnanto.
PLN Area Demak akan melayani sekitar 600.000 pelanggan yang tersebar di wilayah Kabupaten Grobogan dan Demak.
Direktur Bisnis PT PLN Regional Jawa Bagian Tengah Nasri Sebayang mengatakan, saat tahap pembangunan pembangkit 8000 MW sudah masuk tahap konstruksi. Akan dibangun pula jaringan transmisi 500 KV sistem utara Jawa mulai dari Tanjung Jati B di Jepara sampai Bekasi dengan panjang lebih dari 600 km.
“Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan Jawa-Bali, khususnya di Jawa Tengah,” katanya, di sela-sela sarasehan dalam rangka Hari Listrik Nasional ke 71 bertajuk 'Menggayung Sinergi guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah' di Semarang.
Dia menjelaskan, saat ini rasio elektrifikasi wilayah Jawa Tengah dan DIY mencapai 91,96% dengan rincian rasio elektrifikasi DIY 87,51% dan Jawa Tengah yang telah mencapai 92,5 %. PLN menurutnya terus berupaya agar rasio elektrifikasi bisa mencapai 100% pada 2019.
PLN sendiri berharap proyek listrik 35.000 MW yang saat ini dicanangkan pemerintah dapat didukung oleh seluruh pihak. “Ketersediaan listrik ini diharapkan dapat memacu produktifitas industri dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia, khususnya Jawa Tengah,” lanjutnya.
Lebih lanjut dia menerangkan saat ini beberapa perusahaan besar seperti Semen Indonesia di Rembang, PT Asia Pasific Fibers di Kendal, PT Sinar Tambang Arthalestari di Ajibaran, dan PT Rayon Utama Makmur di Sukoharjo adalah perusahaan yang baru bekerja sama dengan PLN. “Beberapa perusahaan besar dalam waktu dekat juga akan kita pasang,” papar dia.
Sementara Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah Heru Sudjatmoko memaparkan kondisi perekonomian di Jawa Tengah, dimana pertumbuhan ekonominya dapat mencapai 5,75% year on year. “Diharapkan pertumbuhan investasi di Jawa Tengah diikuti oleh PLN. Sudah pasti PLN bisa memenuhinya jika Jawa Tengah memerlukan kapasitas yang besar. Kalau PLN kesulitan lahan, kita carikan,” ujar Heru.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan launching unit pelaksana baru dari PLN Distribusi Jateng dan DIY yaitu PLN Area Demak. Selama ini, PLN Demak merupakan sub unit pelaksana atau rayon yang berada di bawah PLN Area Semarang. Dari 2011 hingga 2015, Rayon Demak mengalami pertumbuhan pelanggan mencapai 49,88% dengan penjualan mencapai 43,25%.
“Terhitung mulai hari ini, secara operasional, PLN Rayon Demak ditingkatkan status organisasinya menjadi PLN Area Demak yang meliputi empat rayon, yaitu Rayon Demak Kota, Rayon Purwodadi, Rayon Tegowanu dan Rayon Wirosari,” ujar General Manager PLN DJTY Dwi Kusnanto.
PLN Area Demak akan melayani sekitar 600.000 pelanggan yang tersebar di wilayah Kabupaten Grobogan dan Demak.
(akr)