Harga Daging Sapi Melambung, Pedagang di Banyuwangi Limbung

Rabu, 19 Oktober 2016 - 23:37 WIB
Harga Daging Sapi Melambung, Pedagang di Banyuwangi Limbung
Harga Daging Sapi Melambung, Pedagang di Banyuwangi Limbung
A A A
BANYUWANGI - Keinginan pemerintah menstabilkan harga daging sapi masih jauh panggang dari api. Di beberapa daerah di Indonesia, harga daging sapi masih nyaman di level Rp120.000 per kilogram (kg), termasuk di pasar tradisional di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pantauan MNC Media, mahalnya harga daging sapi membuat sejumlah pedagang daging sapi di pasar tradisional di Banyuwangi pun limbung. Zaini, salah seorang pedagang, mengeluh harga daging sapi yang melambung mencapai Rp120.000 kg dalam sebulan belakangan. Hal ini mengakibatkan merosotnya omzet pedagang hingga 70%.

“Kenaikan harga sudah berlangsung sebulan, kami jadi merugi lantaran sepinya pembeli. Kira-kira omzet kami menurun hingga 70 persen,” ujarnya kepada MNC Media, Rabu (19/10/2016).

Sebelumnya, lanjut dia, harga daging sapi di Banyuwangi berkisar antara Rp90.000-Rp100.000 per kilogramnya. Namun dalam sebulan tiba-tiba menanjak naik. Mahalnya daging sapi karena pasokan sapi di Banyuwangi setiap hari terus berkurang. Namun, Zaini dan pedagang lainnya tidak tahu penyebab berkurangnya pasokan sapi di pasaran.

Karena harga tinggi membuat para pedagang terpaksa menyimpan sisa daging yang tidak laku di lemari pendingin. Harapannya dapat terjual pada esok harinya. (Baca: Dua Tahun Jokowi-JK, Stabilitas Harga Pangan Sebatas Angan-angan)

Alih-alih laku besok, kata Zaini, kebanyakan daging sapi simpanan karena terlalu lama membuat tidak layak dikonsumsi. Alhasil mereka terpaksa membuang daging tersebut dengan sia-sia. Inilah yang mengakibatkan para pedagang sapi banyak merugi bahkan hingga 70%.

Para pedagang pun berharap pemerintah segera turun tangan untuk menanggulangi kondisi tersebut. Sehingga harga daging sapi bisa kembali normal. “Kami cuma berharap pemerintah segera turun tangan agar harga daging sapi bisa kembali normal. Itu saja,” ujar Zaini.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6042 seconds (0.1#10.140)