BBM Satu Harga, Pertamina Tak Minta Bantuan Swasta dan Asing
A
A
A
JAKARTA - VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, dalam melaksanakan kebijakan yang dimandatkan Menteri ESDM Ignasius Jonan soal penetapan BBM satu harga di seluruh Indonesia, Pertamina akan mengerjakan sendiri dan tidak meminta bantuan asing atau swasta.
Hal tersebut merupakan bentuk komitmen perseroan sebagai perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selama ini sebelum ada kebijakan BBM satu harga, proses distribusi BBM dilakukan sendiri melalui agen-agen Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kita selama ini megerjakan sendiri, karena Pertamina sebagai BUMN yang paling berkomitmen mendistribusikan BBM sampai ke daerah-daerah terpencil. Jadi, kita tidak minta bantuan swasta atau asing. Kalau ada perusahaan lain, kita tidak tahu prioritasnya apa," kata dia kepada Sindonews, Jakarta, Sabtu (29/10/2016).
Pertamina memastikan bahwa sebagai alat dan perusahaan milik negara, harus bisa menjangkau daerah-daerah yang memang belum terjamah BBM milik Pertamina.
"Kita sangat memastikan bahwa kita bisa masuk wilayah 3 T, yaitu terpencil, terjauh dan terluar, itu seperti di wilayah-wilayah perbatasan. Jadi, kemarin itu kita berhasil mempercepat penyaluran BBM, karena kita melakukan pengadaan untuk pesawat yang khusus angkut BBM," pungkas Wianda.
Diberitakan sebelumnya, Wianda juga menuturkan bahwa Pertamina siap menyambut kebijakan BBM satu harga seluruh Indonesia mulai 1 Januari 2017.
Hal tersebut lantaran pada dasarnya, tidak ada masalah di Pertamina dalam menyalurkan BBM hingga ke wilayah timur Indonesia. Menurutnya, harga BBM di Indonesia bagian timur, sudah sama dengan wilayah di Indonesia tengah dan barat.
Adapun untuk jenis bahan bakar yang harganya akan disamakan yakni untuk solar dan premium. Menurutnya, Pertamina tidak ada masalah untuk mendistribusikan BBM di Papua.
"Kita pada intinya sangat support pemerintah dalam kebijakan tersebut. Karena sebetulnya di Papua pun enggak ada masalah untuk Pertamina (dalam pendistribusian BBM). Selama ini Pertamina sudah mengerjakan untuk soal distribusi Papua dan Papua barat," kata dia.
Hal tersebut merupakan bentuk komitmen perseroan sebagai perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selama ini sebelum ada kebijakan BBM satu harga, proses distribusi BBM dilakukan sendiri melalui agen-agen Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kita selama ini megerjakan sendiri, karena Pertamina sebagai BUMN yang paling berkomitmen mendistribusikan BBM sampai ke daerah-daerah terpencil. Jadi, kita tidak minta bantuan swasta atau asing. Kalau ada perusahaan lain, kita tidak tahu prioritasnya apa," kata dia kepada Sindonews, Jakarta, Sabtu (29/10/2016).
Pertamina memastikan bahwa sebagai alat dan perusahaan milik negara, harus bisa menjangkau daerah-daerah yang memang belum terjamah BBM milik Pertamina.
"Kita sangat memastikan bahwa kita bisa masuk wilayah 3 T, yaitu terpencil, terjauh dan terluar, itu seperti di wilayah-wilayah perbatasan. Jadi, kemarin itu kita berhasil mempercepat penyaluran BBM, karena kita melakukan pengadaan untuk pesawat yang khusus angkut BBM," pungkas Wianda.
Diberitakan sebelumnya, Wianda juga menuturkan bahwa Pertamina siap menyambut kebijakan BBM satu harga seluruh Indonesia mulai 1 Januari 2017.
Hal tersebut lantaran pada dasarnya, tidak ada masalah di Pertamina dalam menyalurkan BBM hingga ke wilayah timur Indonesia. Menurutnya, harga BBM di Indonesia bagian timur, sudah sama dengan wilayah di Indonesia tengah dan barat.
Adapun untuk jenis bahan bakar yang harganya akan disamakan yakni untuk solar dan premium. Menurutnya, Pertamina tidak ada masalah untuk mendistribusikan BBM di Papua.
"Kita pada intinya sangat support pemerintah dalam kebijakan tersebut. Karena sebetulnya di Papua pun enggak ada masalah untuk Pertamina (dalam pendistribusian BBM). Selama ini Pertamina sudah mengerjakan untuk soal distribusi Papua dan Papua barat," kata dia.
(izz)